Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik diperdagangkan bervariasi pada hari Rabu setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa tidak akan ada perpanjangan batas waktu terkait tarif yang dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus.
Pada hari Selasa waktu setempat, Trump juga mengumumkan penerapan bea masuk sebesar 50% terhadap impor tembaga dan mengisyaratkan bahwa tarif tambahan yang lebih spesifik per sektor akan segera diumumkan.
Ia juga mengancam akan memberlakukan tarif hingga 200% terhadap ekspor farmasi ke AS, namun menyatakan akan memberikan waktu sekitar satu tahun hingga satu setengah tahun sebelum tarif tersebut benar-benar diberlakukan.
Pergerakan Awal Pasar Asia-Pasifik
Pasar Asia-Pasifik memulai perdagangan hari Rabu dengan pergerakan yang beragam.
Dikutipd ari CNBC, Rabu (9/7/2025), hingga pukul 08.11 waktu Singapura, indeks acuan Nikkei 225 di Jepang naik 0,33%, sementara indeks Topix yang lebih luas menguat 0,17%.
Di Korea Selatan, indeks saham Kospi tidak banyak berubah, sementara indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,29%.
Sementara itu di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 0,26%.
Prediksi Hari Ini
Pasar saham Asia-Pasifik diperkirakan akan dibuka bervariasi pada hari Rabu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa tidak akan ada perpanjangan tenggat waktu atas tarif yang akan mulai diberlakukan pada 1 Agustus.
Pada hari Selasa waktu setempat, Trump juga mengumumkan tarif impor sebesar 50% untuk tembaga dan menyatakan bahwa tarif tambahan yang spesifik untuk sektor-sektor tertentu akan segera diumumkan.
Ancaman Tarif Tambahan oleh Trump
Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif hingga 200% terhadap produk farmasi yang diimpor ke Amerika Serikat. Namun, ia mengatakan akan memberikan waktu sekitar satu hingga satu setengah tahun sebelum kebijakan tersebut benar-benar diberlakukan.
Pernyataan ini menjadi perhatian utama investor karena dapat memicu ketidakpastian baru dalam perdagangan global dan berdampak pada berbagai sektor.
Fokus Data Ekonomi dari Tiongkok
Investor juga akan mencermati sejumlah data ekonomi penting dari Tiongkok hari ini, termasuk Indeks Harga Produsen (PPI) untuk bulan Juni.
Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan angka tersebut akan mengalami kontraksi sebesar 3,2% secara tahunan, sedikit membaik dibandingkan penurunan 3,3% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, inflasi harga konsumen diperkirakan tetap datar secara tahunan, setelah turun 0,1% pada bulan Mei.
Pergerakan Pasar dan Indeks Saham Global
Indeks acuan Nikkei 225 Jepang diperkirakan akan dibuka lebih tinggi, dengan kontrak berjangka di Chicago berada di 40.055 dan kontrak di Osaka terakhir diperdagangkan di 39.820. Ini lebih tinggi dibandingkan penutupan hari Selasa di level 39.688,81.
Dikutipd ari CNBC, Rabu (9/7/2025), kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 24.102, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan penutupan terakhir di 24.148,07.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia diperkirakan akan dibuka lebih rendah dengan kontrak berjangka di level 8.571, lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 8.590,70.
Di Amerika Serikat, kontrak berjangka saham sedikit berubah di awal perdagangan Asia seiring investor mencermati perkembangan terbaru terkait tarif dari Trump. Semalam, dua dari tiga indeks utama di Wall Street ditutup mendekati level datar.
Indeks S&P 500 turun tipis 0,07% menjadi 6.225,52, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,03% ke 20.418,46. Indeks Dow Jones turun 165,60 poin atau 0,37%, berakhir di 44.240,76.