Orang Terkaya Indonesia Hermanto Tanoko Masih Pegang Sederet Saham Ini, Bagaimana Prospeknya?

19 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya di Indonesia Hermanto Tanoko mengungkapkan masih memegang saham perbankan BUMN seperti BBRI dan BBNI. Selain tetap mempertahankan kepemilikan di saham-saham tambang, Hermanto menilai valuasi saham bank BUMN saat ini sangat menarik, termasuk potensi dividen yang tinggi.

"Saya lihat valuasi dari bank BBRI maupun BBNI ini saat ini sangat bagus sekali, dengan dividend yield juga bisa di 8%-9%. Investasi apa yang bisa sebagus itu?,” ungkap Hermanto di Gedung BEI, Kamis (10/7/2025)

Hermanto menambahkan, ketika sudah mendapatkan dividen yield, masih ada kemungkinan saham-saham tersebut kembali ke valuasi yang lebih adil dibandingkan yang saat ini sedang rendah.

Hermanto juga menuturkan dirinya masih memegang saham sektor tambang seperti saham ADRO dan PGAS, karena dividend yield-nya yang tinggi melewati tingkat deposito.

“Itu dividend yieldnya tinggi-tinggi semua. Jadi kalau harga sahamnya masih stay, kita dapat dividend yield yang jauh lebih tinggi dari deposito ya,” tuturnya.

Pandangan Dalam Berinvestasi Saham

Pada kesempatan yang sama, orang terkaya di Indonesia Hermanto Tanoko juga memberikan pandangan bijaknya terkait berinvestasi di pasar saham. Ia menekankan pentingnya menggunakan dana yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat atau yang sering disebut sebagai "uang dingin", agar investor bisa lebih tenang dan terhindar dari tekanan emosional saat harga saham berfluktuasi.

Pahami Risiko

Menurut Hermanto, investasi sebaiknya dilakukan oleh orang yang memahami risiko pasar dan tidak mengandalkan dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan harian. Dengan pendekatan jangka panjang, investor dapat tetap fokus pada pekerjaan utama mereka tanpa terganggu oleh pergerakan indeks harian.

"Tapi tentu ini harus orang yang paham ya. Yang uangnya juga jangan uang-uang yang panas, uang yang untuk kebutuhan. Tapi uang yang memang untuk investasi jangka panjang. Jadi kalau itu jadi enggak stres kalau turun. Karena kamu beli harus siap juga kan. Bisa naik, bisa turun kan,” jelasnya.

Ia menambahkan jika investor memiliki dana lebih, penurunan harga saham justru bisa menjadi peluang untuk menambah posisi. Yang terpenting, menurut Hermanto, fokus utama tetap pada pengembangan karier atau bisnis, sementara investasi berjalan sebagai sarana pertumbuhan kekayaan secara jangka panjang.

Berdasarkan data Real Time Net Worth Forbes, Hermanto Tanoko mencatat kekayaan USD 2 miliar pada 10 Juli 2025. Ia berada di posisi ke 1.885 dalam jajaran orang terkaya dunia.

Dari 50 orang terkaya versi Forbes, Wijono dan Hermanto Tanoko serta keluarga mencatat kekayaan USD 3,3 miliar, dan berada di posisi ke-20.

Bakal Bawa Perusahaan IPO

Sebelumnya, Konglomerat Indonesia, Hermanto Tanoko mengungkapkan rencana membawa salah satu perusahaan di sektor kimia untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam 1 hingga 2 tahun ke depan. Perusahaan tersebut akan memperkuat lini produk building material dan tetap berorientasi pada pasar business to consumer (B2C).

Hermanto menjelaskan untuk membawa IPO, perusahaan harus menunjukkan kinerja yang optimal sebelum dilepas ke publik. Perusahaan ini juga akan terintegrasi dengan jaringan distribusi Avian.

“Wah ada yang masih antre ya, tapi semuanya harus tampil bagus dulu. Bocoran ini sektor kimia lah, tapi tetap arah B2C ya. B2C bisa masuk ke seluruh jaringan di Avian ya dan tetap ke arah building material juga. Mungkin 1-2 tahun lagi lah,” kata Hermanto kepada media, di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (10/7/2025).

Hermanto menambahkan aset entitas di bawah grupnya yang tengah disiapkan untuk IPO saat ini diperkirakan masih di bawah Rp 1 triliun. Meski demikian, nilai emisi saat IPO nantinya diperkirakan bisa mencapai kisaran triliunan rupiah.

Dorong Riset dan Pengembangan

Meski belum ada kepastian waktu, Hermanto menekankan dirinya tetap terbuka terhadap peluang IPO jika perusahaan siap dan layak untuk masuk pasar modal lebih cepat, langkah itu bisa langsung dieksekusi.

Ia juga menyampaikan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pentingnya mendorong perusahaan lokal untuk menjadi pemimpin di pasar domestik, bahkan menembus pasar global.

“Supaya semakin lengkap dan semakin banyak perusahaan-perusahaan nasional yang juga bisa menjadi leader, menjadi pemimpin pasar di Indonesia, negara kita sendiri. Jangan semuanya produk-produk impor atau produk-produk dari luar ya,” ujar Hermanto.

Ia menambahkan, Tancorp terus mendorong tim riset dan pengembangan (R&D) menghasilkan inovasi yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat. Menurutnya, IPO bukan sekadar penggalangan dana, melainkan bagian dari upaya membesarkan perusahaan Indonesia agar bisa go international.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |