Nvidia Kantongi Pendapatan Rp 763,75 Triliun, Ini Pendorongnya

1 month ago 34

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa chip NVIDIA baru-baru ini mengumumkan laporan keuangan yang menunjukkan lonjakan laba signifikan. Kinerja impresif ini berhasil meredam kekhawatiran pasar mengenai potensi gelembung ekonomi di sektor kecerdasan buatan (AI). Padahal, sebelumnya perusahaan sempat diperkirakan akan mengalami kerugian miliaran dolar, sebuah prediksi yang kini terbantahkan oleh data aktual.

Produsen chip melaporkan laba dan pendapatan lebih baik dari perkiraan pada perdagangan Rabu, 27 Agustus 2025. Nvidia menyebutkan, pertumbuhan penjualan kuartal ini tetap di atas 50%. Hal itu menunjukkan kepada pasar kalau permintaan untuk infrastruktur kecerdasan buatan tidak menunjukkan tanda-tanda memudar.

Mengutip CNBC, Kamis (28/8/2025), di tengah laporan kinerja keuangan yang positif, saham Nvidia melemah dalam perdagangan yang diperpanjang. Hal ini seiring pendapatan data center tidak mencapai perkiraan dalam dua periode berturut-turut. Namun, saham Nvidia berbalik arah ke zona hijau pada Kamis, 28 Agustus 2025 waktu setempat. Saham Nvidia naik 0,36%.

Berdasarkan kinerja perusahaan yang dibandingkan perkiraan analis yang disurvei oleh LSEG antara lain:

  • Earning per share atau laba per saham: USD 1,05 vs USD 1,01 (perkiraan)
  • Pendapatan: USD 46,74 miliar, setara Rp 763,75 triliun (asumsi kurs dolar AS dalam rupiah di kisaran 16.340) atau sekitar Rp  vs USD 46,06 miliar (perkiraan)

Bisnis Data Center

Nvidia  prediksi pendapatan kuartal ini mencapai USD 54 miliar atau Rp 881,81 triliun (asumsi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.330), plus minus dua persen. Namun, prediksi itu mengasumsikan ada pengiriman H20 ke China. Analis memperkirakan pendapattan USD 53,1 miliar atau Rp 867,28 triliun

Laporan keuangan perusahaan untuk kuartal kedua 2026 mengonfirmasi kalau bisnis pusat data atau data center Nvidia tetap berperan penting dalam pengembangan Artificial Intelligence (AI) global.

Nvidia Finance Chief Colette Kress menuturkan kepada analis  kalau perusahaan memperkirakan pengeluaran infrastruktur AI antara USD 3 triliun dan USD 4 triliun pada akhir dekade ini.

Nvidia menyebutkan, pendapatan perusahaan secara keseluruhan naik 56% pada kuartal tersebut dari USD 30,04 miliar pada tahun sebelumnya.

Pendapatan year over year telah melampaui 50% selama sembilan kuartal berturut-turut, sejak pertengahan 2023, ketika ledakan AI generatif mulai terlihat dalam laporan keuangan Nvidia. Namun, kuartal kedua menandai periode pertumbuhan Nvidia yang paling lambat selama periode itu.

Harapan Dapatkan Lisensi AS

Selama kuartal tersebut, setelah pertemuan CEO Jensen Huang dengan Presiden AS Donald Trump, Nvidia mengisyaratkan harapan mendapatkan lisensi AS untuk mengirimkan chip H20 ke China.

Prosesor tersebut yang dirancang khusus untuk dijual ke China, menyebabkan Nvidia mengalami kerugian sebesar USD 4,5 miliar akibat penurunan nilai dan dapat menambah penjualan kuartal sebesar USD 8 miliar jika tersedia secara komersial selama periode itu.

Nvidia menuturkan, tidak menjual chip ke H20 ke China selama kuartal itu, tetapi diuntungkan dari pelepasan investaris H20 senilai USD 180 juta kepada pelanggan di luar China.

Kress mengatakan, Nvidia dapat mengirimkan pendapatan H20 antara USD 2 miliar dan USD  miliar selama kuartal itu jika kondisi geopolitik memungkinkan.

Laba bersih naik 59% menjadi USD 26,42 miliar atau USD 1,05 per saham dari USD 16,6 miliar atau 67 sen per saham pada periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan Nvidia

Pertumbuhan Nvidia didorong oleh bisnis pusat datanya, yang berpusat pada prosesor grafis, atau GPU, dan produk pelengkap untuk menghubungkan dan menggunakannya dalam jumlah besar.

Pendapatan divisi ini naik 56% dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi USD 41,1 miliar, lebih rendah dari estimasi StreetAccount sebesar USD 41,34 miliar pada kuartal tersebut.

Kress mengatakan dalam sebuah pernyataan, USD 33,8 miliar dari penjualan pusat data Nvidia adalah untuk "compute," atau chip GPU Nvidia, yang turun 1% dari kuartal pertama karena penjualan H20 yang turun USD 4,0 miliar.

Kress mengatakan USD 7,3 miliar dari penjualan pusat data berasal dari komponen jaringan yang dibutuhkan untuk membangun sistem Nvidia yang lebih rumit, yang hampir dua kali lipat jumlahnya dari periode yang sama tahun lalu.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |