Kabupaten Bandung Juara Umum MTQH ke-39 Tingkat Provinsi Jawa Barat 

4 hours ago 3

Liputan6.com, Bandung - Kafilah Kabupaten Bandung berhasil meraih gelar juara umum Musabaqoh Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke-39 tingkat Jawa Barat tahun 2025, dengan meraih nilai 571 dari 8 cabang yang diperlombakan. 

Kabupaten Bandung menyisihkan juara umum sebelumnya yaitu Kabupaten Bekasi. Pengumuman dibacakan sebelum Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, secara resmi menutup kegiatan tersebut di Dome Bale Rame, Soreang, Kab. Bandung, akhir pekan lalu (21/6/2025). 

Keputusan itu tertuang dalam SK Dewan Hakim Nomor 05/DH/Kep/MTQ-Prov/VI/2025 tentang Peserta Terbaik 1,2, 3, dan harapan 1,2,3 pada MTQH Tingkat Jabar 2025. 

“Semoga semua ini menjadi amal ibadah bagi semuanya dan diraihnya juara umum ini semoga dapat menambah motivasi dan berkah bagi kita semua. Alhamdulillah MTQH ke-39 berjalan lungsur langsar, mulus rahayu, berkah salamet," ujar Sekda Pemrpov Jabar, Herman Suryatman  dalam keterangan persnya di Kabupaten Bandung.

Juara kedua diraih Kabupaten Bekasi (513 poin) dan posisi ketiga Kota Bandung (336 poin). Kemudian berturut-turut Karawang (207), Garut (157), Kota Bogor (108), Bogor (107), Tasikmalaya (104), Kota Tasikmalaya(100), Kota Bekasi (85), Subang (41), Sumedang (31), Kota Sukabumi (27), Purwakarta (25), Cirebon (23), Ciamis (23), Indramayu (16), Cianjur (16), Sukabumi (15), Kota Cirebon (14), Bandung Barat (10), Majalengka (8), Kota Depok (5), Kota Cimahi (2) dan Kuningan (2).

“Alhamdulillah seluruh penyelenggaraan berlangsung lancar, berkat kerja sama semua pihak,” kata Herman Suryatman.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna  menyatakan bangga atas keberhasilan kafilah tuan rumah yang meraih predikat juara umum.

Dia juga berterima kasih atas do'a dan dukungan semua pihak atas sukses pelaksanaan, sukses administrasi,  sukses ekonomi dan sukses prestasi Kabupaten Bandung menyabet gelar juara umum MTQH ke-39.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh kafilah, LPTQ Kabupaten Bandung, ASN, serta seluruh masyarakat yang telah memberikan doa dan dukungan terbaiknya,” katanya.

“Semoga prestasi ini menjadi penyemangat untuk terus mencintai dan memuliakan Al-Qur’an, serta membawa keberkahan bagi kita semua,” imbuhnya.

Diikuti 1.136 peserta

Diberitakan sebelumnya, Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) XXXIX Tingkat Provinsi Jawa Barat berlangsung dari tanggal 16 Juni hingga 21 Juni 2025 di Soreang, Kabupaten Bandung.    

Sekretaris Panitia, H. Jajang Apipudin, menjelaskan MTQH tahun ini mengusung tema “Cahaya Al-Qur’an, Spirit Lebih Bedas Menuju Jawa Barat Istimewa”. Jajang juga menyampaikan acara akan berlangsung di 13 lokasi majelis dan 19 arena lomba.

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 1.136 peserta dari 27 kabupaten dan kota se-Jabar. Setiap harinya musabaqah dimulai pukul 07.00 hingga pukul 17.00.

“Khusus untuk musabaqah Cabang Tilawah Dewasa dan Qiraat Mujawwad akan dimulai pada pukul 07:00 sampai dengan pukul 12.00. Dilanjutkan pukul 19:30 hingga selesai,” katanya dalam siaran pers.

Menurut Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Jabar ini, pada MTQH tersebut selain ada 8 cabang musabaqah yang sesuai dengan SK Gubernur, ada satu tambahan cabang musabaqah yaitu Musabaqah Qasidah yang akan dilaksanakan pada pukul 13:00 sampai dengan 17:00 setiap harinya, yang berlokasi di venue utama Dome Bale Rame.

Pada acara pembukaan, dibacakan ayat suci Al-Qur’an dilantunkan Salman Amrillah, yang merupakan qori kebanggan Kabupaten Bandung sekaligus juga juara MTQ Internasional tahun 2019 di Iran. Sedangkan, pembacaan doa akan dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Jabar  K.H. Rahmat Syafe’i.

Usulkan Mamaos Sunda

Gubenur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan, agar seni tradisi Sunda yakni mamaos menjadi cabang yang diperlombakan pada Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadis (MTQH) di Jawa Barat. 

Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi dalam pembukaan MTQH XXXIX Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu, 15 Juni 2025.

“Mohon Pak Kemenag, Pak Kanwil, itu ketika saya wakil bupati dulu, ada dosen Universitas Pansundan, bernama Hidayat Suryalaga, dia menulis terjemahan Al-Qur'an dalam rumpaka Sunda, yang sudah disusun dalam bentuk mamaos,” kata Dedi Mulyadi.

“Saya minta di tahun depan, itu (mamaos) masuk menjadi salah satu cabang yang diperlombakkan, yaitu mamaos dalam bahasa Sunda, tapi isi mamaosnya adalah terjemahan Al-Qur'an,” imbuhnya.

Dedi mengatakan, MTQH bukanlah ajang perlombaan semata, tetapi pada dasarnya merupakan forum spiritual. Dedi menitip pesan, esensi MTQH dapat dihayati oleh para peserta, penyelenggara, maupun para pejabat di pemerintahan.

“Ini bukan forum balapan formula-e, ini bukan forum liga, ini adalah forum spiritualitas. tidak peting menjadi juara umum, tidak penting. tidak penting menjadi juara pertam, kedua, ketiga. Tetapi yang lebih penting dari itu adalah Al-Quran masuk dalam cahaya ketua penyelenggara, sehingga ketua penyelenggaranya menjadi adil dalam tindakannya. Al-Quran masuk dalam cahayanya Gubernur Jawa Barat, sehingga Gubernur Jawa Barat bertindak adil dalam kebijakan-kebijakannya. Cahaya Al-Quran masuk ke relung hatinya bupati maka tindakannya menjadi adil,” kata dia.

Harapannya, ajang MTQH menjadi pengingat batin, sehingga para pemimpin bisa berlaku sesuai kebaikan seperti yang diajarkan dalam Al-Qur’an.

“Dari gerakan membaca Al-Qur'an ini, maka terbebaslah orang-orang miskin, terbebaslah anak-anak yatim, terbangunlah peradaban hidup yang selih asaa, selih asih, selih asuh, maka disitulah Al-Qur'an menjadi cahaya,” katanya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |