Liputan6.com, Jakarta - PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan anggaran Rp 80 miliar.
Perseroan menggelar buyback saham ini dengan mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13 Tahun 2023 tentang kebijakan dalam menjaga kinerja dan stabilitas pasar modal pada kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Selain itu berdasarkan Surat OJK Nmor S-17/D.04/2025 pada 18 Maret 2025 tentang kebijakan pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbukaan dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (11/7/2025).
Perseroan akan melakukan buyback saham maksimal 100.000.000 saham atau sebesar 0,777% dari total jumlah modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan.
"Sumber dana yang akan digunakan oleh Perseroan untuk melakukan buyback saham adalah berasal dari kas Perseroan yang diperoleh dari operasional,” demikian seperti dikutip.
Perseroan menyatakan buyback saham yang dilakukan tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja dan pendapatan Perseroan sehingga pelaksanaan buyback saham ini tidak akan menganggu kondisi k euangan dan likuiditas Perseroan.
Adapun buyback saham ini akan dilakukan maksimal tiga bulan dari 10 Juli hingga 9 Oktober 2025. Buyback saham dilakukan melalui bursa efek dan luar bursa efek.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 10 Juli 2025, saham JRPT stagnan di posisi Rp 715 per saham. Harga saham JRPT berada di level tertinggi Rp 715 dan level terendah Rp 710 per saham. Total frekuensi perdagangan 36 kali dengan volume perdagangan 3.626 saham. Nilai transaksi Rp 258,7 juta.
JRPT Raup Laba Bersih Rp 244 Miliar pada Kuartal I-2025
Sebelumnya, PT Pembangunan Jaya melalui anak usaha PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) selaku pengembang Bintaro Jaya, sukses meraup laba bersih Rp 244,09 miliar di kuartal I 2025. Tumbuh 8,95 persen dari Rp 244,02 miliar dibanding periode sama tahun lalu. .
Wakil Direktur Utama PT Jaya Real Property Tbk Henky Wijaya mengatakan, pendapatan ini tidak lepas dari inovasi perseroan dalam mengembangkan berbagai fasilitas baru di kawasan Bintaro Jaya.
"Saya berharap semua yang kami hadirkan di kawasan ini akan membawa sukacita. Sejalan dengan misi kami, yang berkeinginan membangun dan mengembangkan kawasan yang nyaman untuk dihuni, bekerja, berkarya, berusaha, dan nyaman untuk berkumpul dan bergembira ria," ujar Henky, Jumat (30/5/2025).
Melansir laporan keuangan yang belum diaudit per 31 Maret 2025, JRP mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 641,62 miliar. Tumbuh 12,61 persen year-on-year (YoY) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 569,72 miliar.
Kinerja Seluruh Lini Bisnis
Kenaikan pendapatan ditopang oleh mayoritas lini bisnis. Penjualan kavling tanah, unit bangunan, serta kondominium secara total mencapai Rp 405,24 miliar naik 7,53 persen YoY.
Sedangkan, pendapatan berulang (recurring income) dari sewa, pengelolaan lingkungan, oceanarium, hotel, jasa pemeliharaan, ice rink, sport club, driving range, hingga water park mengalami pertumbuhan.
Pendapatan berulang ini secara total mencapai Rp 236,37 miliar tumbuh 22,56 persen dari Rp 192,86 miliar pada kuartal I 2024.
Ditopang Akses Jalan Tol
Henky mengklaim, capaian keuangan ini turut didompleng oleh pertumbuhan pesat Bintaro Jaya sebagai kota mandiri. Melalui penyediaan berbagai fasilitas pendukung, seperti pusat perbelanjaan, pendidikan, kesehatan, olahraga dan infrastruktur yang memadai.
Bintaro Jaya menjadi satu-satunya kawasan hunian yang memiliki dua akses tol langsung, Tol Pondok Ranji dan Tol Parigi, yang terhubung ke Jalan Boulevard Bintaro Jaya. Mobilitas warga pun menjadi sangat efisien, dengan hanya 15 menit dapat mencapai area Bandara Soekarno-Hatta.
"Tidak hanya itu, koneksi ke berbagai wilayah seperti Cinere, Depok, dan Bogor melalui Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) semakin memperkuat posisi kawasan ini sebagai area yang strategis," ungkap dia.