Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona hijau pada perdagangan Rabu (9/7/2025). Kenaikan IHSG didorong mayoritas sektor saham yang menguat pada Rabu pekan ini.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melonjak 0,57% ke posisi 6.943,92. Indeks LQ45 menguat 0,84% ke posisi 768,77. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.943,92 dan terendah 6.907,21. Sebanyak 362 saham menguat sehingga angkat IHSG. 205 saham melemah dan 226 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.067.736 kali dengan volume perdagangan 26,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.237.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 0,29%. Sementara itu, sektor saham properti bertambah 2,02%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic menguat 1,41% dan sektor saham kesehatan mendaki 1,26%.
Lalu sektor saham energi bertambah 0,07%, sektor saham industri mendaki 1,07%, sektor saham consumer nonsiklikal menguat 1,13%. Kemudian sektor saham consumer siklikal menanjak 0,97%, sektor saham keuangan melesat 0,40%. Lalu sektor saham infrastruktur mendaki 1,01% dan sektor saham transportasi menguat 0,28%.
Saham NICE melonjak 24,46% ke posisi Rp 575 per saham. Harga saham NICE dibuka naik ke posisi Rp 520 per saham dari penutupan sebelumnya di posisi Rp 462 per saham.
Saham NICE berada di level tertinggi Rp 575 dan terendah Rp 500 per saham. Total frekuensi perdagangan 15.813 kali dengan volume perdagangan 1.500.365 saham. Nilai transaksi Rp 83,9 miliar.
Sentimen IHSG
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan, bursa regional Asia cenderung menguat saat pelaku pasar berjuang untuk arah yang jelas di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.
"Pelaku pasar mempertimbangkan perkembangan tarif terbaru dari AS, yang mana Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi tidak akan ada perubahan atau perpanjangan,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.
Meskipun ada ruang dalam negosiasi tarif perdagangan, namun, Trump menegaskan tidak akan ada waktu perpanjangan yaitu deadline tarif resiprokal tetap 1 Agustus 2025.
Di sisi lain, pelaku pasar mencermati rilis data China, yang mana harga konsumen di naik tipis 0,1% year on year (yoy) pada Juni 2025, menandai positif pertama dalam lima bulan dan menandakan tanda-tanda tentatif stabilisasi permintaan.
Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke AS dalam rangka melanjutkan negosiasi tarif dagang pasca penerapan tarif tetap 32% Trump yang akan diberlakukan pada 1 Agustus 2025 tahun ini. Pelaku pasar berharap ada kabar baik dari hasil negosiasi.
Di sisi lain, pelaku pasar menyambut aksi penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI, yang mayoritas saham-saham IPO terpantau bergerak menembus batas atas atau mengalami Auto Rejection Atas (ARA).
Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2025 tercatat 232,4 atau tumbuh sebesar 1,9% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 0,3% (yoy), yang mencerminkan perbaikan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Data ini merupakan sinyal positif bagi sektor industri, yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas produksi, apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham COIN melonjak 35%
- Saham CDIA melonjak 34,74%
- Saham IOTF melonjak 33,85%
- Saham PSAT melonjak 24,89%
- Saham NICE melonjak 24,46%
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MFIN merosot 15%
- Saham SHID merosot 14,64%
- Saham ASPR merosot 14,63%
- Saham PANS merosot 10,03%
- Saham UDNG merosot 10%
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 802,8 miliar
- Saham PANI senilai Rp 533,8 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 519,8 miliar
- Saham CUAN senilai Rp 396,4 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 386 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham IOTF tercatat 58.880 kali
- Saham BRPT tercatat 29.829 kali
- Saham PANI tercatat 28.989 kali
- Saham JATI tercatat 22.909 kali
- Saham BBRI tercatat 22.680 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan beragam pada perdagangan Rabu, 9 Juli 2025 setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengesampingkan perpanjangan batas waktu tarif yang akan dimulai pada 1 Agustus 2025.
Pada Selasa, Donald Trump juga mengumumkan pungutan sebesar 50% untuk impor tembaga dan mengindikasikan tarif khusus sektor lebih lanjut akan segera diberlakukan. Demikian mengutip dari CNBC Rabu pekan ini.
Ia juga mengancam akan mengenakan tarif hingga 200% untuk ekspor farmasi ke Amerika Serikat. Namun, ia akan memberi waktu sekitar satu tahun, satu setengah tahun sebelum bea masuk tersebut berlaku.
Bursa saham Jepang dan Korea Selatan ditutup menguat. Indeks acuan Nikkei 225 di Jepang naik 0,33% menjadi 39.821,28. Indeks Topix mendaki 0,41% menjadi 2.828,16.
Di Jepang, saham Sumitomo Pharma melonjak 7,72%, saham Omron Corp naik 6,65% dan saham Nissan Chemical mendaki 6,01%.
Sementara itu, indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,6% menjadi 3.113,74. Indeks Kosdaq menguat 0,78% menjadi 790,36. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,61% menjadi 8.538,60.