Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Rabu (15/10/2025). IHSG hari ini akan menguji posisi 7.720-7.937.
IHSG merosot 1,95% ke posisi 8.066 dan muncul tekanan jual, IHSG sudah menembus moving average (MA)20 harian dan support pada perdagangan saham Selasa, 14 Oktober 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, posisi IHSG sedang membentuk awalan dari wave (a) dari wave [3] pada label hitam, sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksi. IHSG menguji posisi 7.720-7.937 sekaligus menutup area gap yang ada.
“Namun, diperkirakan dalam jangka pendek IHSG berpeluang menguat ke rentang 8.092-8.168,” kata Herditya dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.022,7.913 dan level resistance 8.169,8.260 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 8.020-8.140 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Astra International Tbk (ASII).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Raharja Cepu Energi Tbk (RATU).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) - Spec Buy
Saham CDIA terkoreksi agresif 11,84% ke 2.010 disertai dengan tingginya tekanan jual. “Kami perkirakan, posisi CDIA saat ini berada pada bagian dari wave (A) dari wave [2],” ujar Herditya.
Spec Buy: 1.805-1.925
Target Price: 2.050, 2.130
Stoploss: below 1.785
2.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness
Saham ISAT terkoreksi 3,57% ke 1.755 dan masih didominasi oleh tekanan jual, koreksinya juga telah menembus MA20. “Kami perkirakan, posisi ISAT saat ini berada pada bagian dari waev [ii] dari wave C,” kata Herditya.
Buy on Weakness: 1.690-1.750
Target Price: 1.910, 2.050
Stoploss: below 1.615
Rekomendasi Teknikal Lainnya
3.PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - Buy on Weakness
Saham JSMR terkoreksi 1,56% ke 3.780 dan disertai dengan tingginya tekanan jual, pergerakan JSMR pun belum mampu menembus MA200. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi JSMR sedang berada bagian awal dari wave (iii) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 3.740-3.780
Target Price: 3.950, 4.090
Stoploss: below 3.700
4.PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) - Buy on Weakness
Saham RATU terkoreksi agresif sebesar 13,77% ke 8.925 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. “Kami perkirakan, posisi RATU saat ini berada pada bagian dari wave 4 dari wave (C),” kata dia.
Buy on Weakness: 7.725-8.350
Target Price: 10.050, 11.250
Stoploss: below 7.275
Penutupan IHSG pada 14 Oktober 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada perdagangan Selasa (14/10/2025). Koreksi IHSG yang terjadi di tengah transaksi saham mencapai Rp 32 triliun dan sektor saham yang memerah.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup anjlok 1,95% ke posisi 8.066,52. Indeks LQ45 merosot 2,05% ke posisi 771,88. Sebagian besar indeks saham acuan merosot.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.284,91 dan level terendah 7.974,03. Sebanyak 583 saham melemah sehingga bebani IHSG. 138 saham menguat dan 84 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 3.252.828 kali dengan volume perdagangan 48,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 32 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.586.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham properti naik 0,03%. Sektor saham transportasi terpangkas 3,99%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi terperosok 3,34%, sektor saham basic turun 2,14%, sektor saham industri melemah 0,46%.
Lalu sektor saham consumer nonsiklikal susut 1,83%, sektor saham consumer siklikal terpangkas 1,43%, sektor saham kesehatan turun 0,18%. Kemudian sektor saham keuangan melemah 2,9%. Sektor saham teknologi merosot 2,08% dan sektor saham infrastruktur terpangkas 2,53%.