Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis (10/7/2025). IHSG kembali menyentuh posisi 7.000 di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melambung 0,88% ke posisi 7.005,37. Indeks LQ45 bertambah 1,35% ke posisi 779,14. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG sempat menyentuh posisi tertinggi 7.013,63 dan level terendah 6.955,45. Sebanyak 375 saham melonjak sehingga angkat IHSG. Namun, 204 saham melemah dan 226 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.288.267 saham dengan volume perdagangan 21,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 16.211.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham siklikal susut 0,76% dan sektor saham kesehatan susut 0,02%.
Sementara itu, sektor saham keuangan meroket 1,86%, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur bertambah 1,84% dan sektor saham energi menguat 1,64%.
Selain itu, sektor saham basic menanjak 0,45%, sektor saham industri menguat 0,27%, sektor saham consumer nonsiklikal naik tipis 0,07%, sektor saham properti menguat 0,31%, sektor saham teknologi naik 0,54% dan sektor saham transportasi bertambah 1,08%.
Gerak Saham
Saham CDIA meroket 25% ke posisi Rp 320 per saham. Harga saham CDIA dibuka naik ke posisi Rp 320 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 256 per saham. Saham CDIA berada di level tertinggi dan terendah Rp 320 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.165 kali dengan volume perdagangan 2.403.262 saham. Nilai transaksi Rp 61,3 miliar.
Saham COIN meroket 34,81% ke posisi Rp 182 per saham. Harga saham COIN dibuka naik ke posisi Rp 182 dari posisi sebelumnya Rp 135 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.655 kali dengan volume perdagangan 153.115 saham. Nilai transaksi Rp 2,9 miliar.
Saham ADRO bertambah 5,75% ke posisi Rp 1.840 per saham. Saham ADRO dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.745 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 1.845 dan level terendah Rp 1.745 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.006 kali dengan volume perdagangan 762.516 saham. Nilai transaksi Rp 137,5 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham COIN melonjak 34,81%
- Saham IOTF melonjak 34,48%
- Saham CHEK melonjak 34,38%
- Saham MERI melonjak 34,38%
- Saham CDIA melonjak 25%
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MTFN merosot 16,67%
- Saham PMUI merosot 15%
- Saham ASPR merosot 15%
- Saham MFIN merosot 14,83%
- Saham IKAI merosot 12,50%
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 960,3 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 769,2 miliar
- Saham BRPT senilai Rp 633,1 miliar
- Saham CUAN senilai Rp 630 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham IOTF tercatat 60.079 kali
- Saham BBRI tercatat 44.455 kali
- Saham BRPT tercatat 34.782 kali
- Saham MBMA tercatat 31.867 kali
- Saham PTRO tercatat 31.315 kali
Sentimen IHSG
Dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, Risalah naskah Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes The Federal Reserve (the Fed) pada 17-18 Juni 2025 memberikan harapan tekanan inflasi akibat dari kebijakan perdagangan AS tidak akan menunda jadwal pemangkasan suku bunga acuan pada 2025.
“Dari mancanegara, The Fed optimistis akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, meskipun perpecahan mulai terjadi di kalangan pejabat The Fed mengenai kapan penurunan suku bunga akan dilakukan,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Beberapa anggota menargetkan pemangkasan suku bunga paling cepat pada Juli 2025, sementara beberapa lainnya tidak melihat perlunya pelonggaran apa pun tahun ini.
Di sisi lain, pelaku pasar masih dibayangi terkait tarif impor terbaru dari Presiden AS Donald Trump, yang mengumumkan surat pemberitahuan tarif ke sedikitnya enam negara lagi, termasuk Filipina dan Irak.
Sebelumnya, Trump telah mengirim surat serupa ke 14 negara pada awal pekan, seperti Korea Selatan, Indonesia, dan Jepang. Tarif baru tersebut berkisar antara 20 persen hingga 40 persen, dan dijadwalkan mulai berlaku 1 Agustus 2025.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menyambut aksi Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia selama pekan ini, yang mana ada delapan perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.
Dari delapan saham, mayoritas atau sebanyak enam saham bergerak naik menembus batas atas atau Auto Reject Atas (ARA), yang menandakan antusiasme pelaku pasar menyambut IPO.
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan beragam pada perdagangan Kamis, (10/7/2025). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah pelaku pasar menilai keputusan Bank of Korea mempertahankan suku bunga dan pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengenakan tarif 50% pada impor Brasil mulai 1 Agustus.
Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,44% menjadi 39.646,36. Indeks Topix tergelincir 0,56% ke posisi 2.812,34. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 1,58% menjadi 3.183,23 dan indeks Kosdaq menguat 0,93% ke posisi 797,7. Demikian mengutip CNBC, Kamis pekan ini.
Indeks ASX 200 di Australia turun 0,59% ke posisi 8.589,2. Indeks CSI 300 di China menguat 0,47% ke posisi 4.010,02.