Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan ke zona hijau pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (14/7/2025).
Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik ke posisi 7.130,53 dari penutupan terakhir di posisi 7.047,43. Pada pukul 09.15 WIB, IHSG masih menghijau dengan naik 0,53% ke posisi 7.080,99.
Sebagian besar indeks saham acuan justru melemah. indeks LQ45 turun 0,90 persen ke posisi 779,32.
Pada perdagangan Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.136,29 dan level terendah 7.076,15. Sebanyak 207 saham menguat sehingga angkat IHSG. Sementara itu, 258 saham melemah dan 204 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 295.424 kali dengan volume perdagangan 3,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.220.
Mayoritas sektor saham terbakar, hanya ada beberapa yang mengjijau yaitu energi, industri dasar, infrastruktur dan transportasi. Penguatan tertinggi dibukukan sektor infrasturktur dengan naik 3,10 persen.
Sedangkan pelemahan tertinggi adalah sektor keuangan dengan turun 0,75 persen.
Prediksi IHSG Hari Ini 14 Juli 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Senin (14/7/2025). IHSG hari ini mencoba menguji level support 7.000.
IHSG naik 0,6% dan disertasi dengan aksi beli saham oleh investor asing pada Jumat, 11 Juli 2025.
"IHSG berpotensi koreksi hari ini untuk tes support di 7.000 dan jika kuat bertahan di atas 7.000, berpotensi melanjutkan kenaikan ke 7.100-7.200 middle term,” kata Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman.
Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.950-7.000 dan level resistance 7.080-7.100 pada perdagangan Senin pekan ini.
Sementara itu, dalam Kiwoom Research menyebutkan, IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan ke arah target 7.100-7.200.
Hal ini seiring sentimen bullish masih akan bertahan di pasar seiring MSCI resmi mencabut perlakuan khusus terhadap saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Petrosea Tbk (PTRO) dalam peninjauan indeks MSCI pada Agustus 2025 dengan tidak lagi mempertimbangkan kejadian unusual market activity (UMA) atau FCA dan evaluasi BREN secara normal berdasarkan metodologi MSCI.
Dengan keputusan MSCI, Kiwoom Research menyebutkan ada harapan aliran dana asing akan makin deras masuk ke pasar Indonesia.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).