Liputan6.com, Jakarta - PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), perusahaan distributor alat kesehatan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/7/2025). Diastika Biotekindo menjadi perusahaan tercatat ke-19 di BEI pada 2025.
Setelah IPO, pergerakan harga saham CHEK melonjak 33,38% ke level Rp 172 dari harga IPO di Rp 128 per saham.
Direktur Utama CHEK, Franciscus Xaverius Yoshua Raintjung mengatakan dengan berubahnya menjadi perusahaan publik, bisa mendorong suatu saat CHEK menjadi pemain global.
"Dengan menjadi perusahaan publik, kita tidak hanya menjadi pemain lokal, tetapi suatu saat mungkin kita bisa menjadi pemain global,” ujar Franciscus dalam sambutannya pada acara seremoni pencatatan saham, Kamis (10/7/2025), di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 815 juta saham baru atau setara 20,04% dari total modal disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp128 per saham, sehingga total dana yang ditargetkan mencapai Rp104,32 miliar.
Apabila terjadi kelebihan permintaan, perseroan juga menyiapkan penerbitan tambahan hingga 47,43 juta saham, sehingga nilai total penawaran bisa mencapai Rp110,39 miliar.
Seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, termasuk pembelian barang dagangan, biaya angkut, biaya operasional kantor, sewa, dan aktivitas penjualan lainnya.
Pembukaan IHSG pada 10 Juli 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan ke zona hijau pada perdagangan Kamis (10/7/2025). Kenaikan IHSG didorong mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik 24,87 poin ke posisi 6.968,79 dari penutupan terakhir di posisi 6.943,92. Pada pukul 09:27 WIB, IHSG melonjak 0,81% ke posisi 7.001
Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.006,34 dan level terendah 6.955,45. Sebanyak 303 saham menguat sehingga angkat IHSG. Sementara itu, 169 saham melemah dan 195 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 306.627 kali dengan volume perdagangan 4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.198.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri turun 0,03% dan sektor saham kesehatan susut 0,16%, sektor saham consumer siklikal sempat di zona merah.
Di sisi lain, sektor saham energi mendaki 0,77%, sektor saham basic naik 1,21%, sektor saham industri naik tipis 0,03%. Lalu sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 0,07%, sektor saham keuangan melambung 1,09%. Sektor saham properti menanjak 0,10%, sektor saham teknologi bertambah 0,23%, sektor saham infrastruktur meroket 1,36% dan sektor saham transportasi naik 0,63%.
Gerak Saham
Harga saham ADRO melonjak 1,72% ke posisi Rp 1.775 per saham. Harga saham ADRO dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.745 dari penutupan sebelumnya Rp 1.740 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 1.775 dan level terendah Rp 1.745 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.703 kali dengan volume perdagangan 106.226 saham. Nilai transaksi Rp 18,7 miliar.
Harga saham CDIA masih melanjutkan penguatan ke posisi Rp 320 per saham. Saham CDIA dibuka naik ke posisi Rp 320 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 256 per saham. Saham CDIA berada di level tertinggi Rp 320 dan level terendah Rp 320 per saham. Total frekuensi perdagangan 957 kali dengan volume perdagangan 13.502 saham. Nilai transaksi Rp 462,4 juta.
Harga saham COIN naik 34,81% ke posisi Rp 182 per saham. Harga saham COIN dibuka ke posisi Rp 182 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 135 per saham. Saham COIN di level tertinggi dan terendah di Rp 182 per saham. Total frekuensi perdagangan 831 kali dengan volume perdagangan 5.750 saham. Nilai transaksiR p 104,7 juta.