Charnic Capital Tambah Modal Anak Usaha, Segini Nilainya

3 months ago 49

Liputan6.com, Jakarta - PT Charnic Capital Tbk (NICK) mengumumkan penambahan modal pada anak usahanya, PT Energindo Nusantara.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/7/2025), Charnic menyampaikan modal dasar PT Energindo Nusantara dinaikkan secara signifikan dari sebelumnya Rp2 miliar menjadi Rp42 miliar. Bersamaan dengan itu, modal ditempatkan dan disetor turut meningkat dari Rp500 juta menjadi Rp10,5 miliar.

Peningkatan modal tersebut dilakukan melalui penerbitan 10.000 saham baru dengan nilai nominal Rp10 miliar, yang seluruhnya telah diambil dan disetor penuh oleh induk usaha, PT Charnic Capital Tbk.

Dengan aksi korporasi ini, susunan kepemilikan saham di PT Energindo Nusantara menjadi:

PT Charnic Capital Tbk: 10.499 saham atau 99,99%

PT Indovest Central: 1 saham atau 0,01%

Manajemen menegaskan aksi korporasi ini tidak memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha perseroan. Transaksi ini juga tidak termasuk dalam kategori transaksi material berdasarkan POJK No. 17/POJK.04/2020, namun tergolong sebagai transaksi afiliasi sesuai ketentuan POJK No. 42/POJK.04/2020.

Pada perdagangan Jumat sore, 11 Juli 2025, harga saham  NICK naik 8,95% ke posisi Rp 1.400 per saham. Harga saham NICK dibuka turun lima poin ke posisi Rp 1.280 per saham. Saham NICK berada di level tertinggi Rp 1.400 dan terendah Rp 1.220 per saham. Total frekuensi perdagangan 16 kali dengan volume perdagangan 82 saham. Nilai transaksi Rp 10,7 juta.

Penutupan IHSG pada 10 Juli 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis (10/7/2025). IHSG kembali menyentuh posisi 7.000 di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melambung 0,88% ke posisi 7.005,37. Indeks LQ45 bertambah 1,35% ke posisi 779,14. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG sempat menyentuh posisi tertinggi 7.013,63 dan level terendah 6.955,45. Sebanyak 375 saham melonjak sehingga angkat IHSG. Namun, 204 saham melemah dan 226 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.288.267 saham dengan volume perdagangan 21,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,4 triliun.  Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 16.211.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham siklikal susut 0,76% dan sektor saham kesehatan susut 0,02%.

Sementara itu, sektor saham keuangan meroket 1,86%, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur bertambah 1,84% dan sektor saham energi menguat 1,64%.

Selain itu, sektor saham basic menanjak 0,45%, sektor saham industri menguat 0,27%, sektor saham consumer nonsiklikal naik tipis 0,07%, sektor saham properti menguat 0,31%, sektor saham teknologi naik 0,54% dan sektor saham transportasi bertambah 1,08%.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 10 Juli 2025

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan beragam pada perdagangan Kamis, (10/7/2025). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah pelaku pasar menilai keputusan Bank of Korea mempertahankan suku bunga dan pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengenakan tarif 50% pada impor Brasil mulai 1 Agustus.

Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,44% menjadi 39.646,36. Indeks Topix tergelincir 0,56% ke posisi 2.812,34. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 1,58% menjadi 3.183,23 dan indeks Kosdaq menguat 0,93% ke posisi 797,7. Demikian mengutip CNBC, Kamis pekan ini.

Indeks ASX 200 di Australia turun 0,59% ke posisi 8.589,2. Indeks CSI 300 di China menguat 0,47% ke posisi 4.010,02.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |