Liputan6.com, Jakarta - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:10. Dengan demikian, satu saham lama menjadi 10 saham baru.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menggelar stock split dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2025.
Perseroan mendapatkan persetujuan pemegang sagam untuk stock split dengan setiap satu saham Perseroan yang saat ini memiliki nilai nominal Rp 200 dipecah menjadi 10 saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham.
Dengan demikian, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan yang semula sebanyak 11.241.890.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 200 per saham akan naik menjadi maksimal 112.418.900.000 saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham.
Berikut jadwal pelaksanaan pemecahan saham:
- RUPSLB pada 30 Juni 2025
- Persetujuan Menkum atas perubahaan anggaran dasar terkait dengan pemecahan nilai nominal saham Perseroan di mana setiap satu saham lama dengan nilai nominal Rp 200 per saham akan memperoleh 10 saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham pada 1 Juli 2025
- Penyampaikam kepada BEI Akta Keputusan RUPSLB dan pengesahan Menkum atas perubahan pasal 4 Anggaran Dasar dari Menkum dengan lampiran izin prinsip BEI pada 2 Juli 2025
- Pengumuman ringkasan risalah RUPSLB pada 2 Juli 2025
- Pengumuman pencatatan saham baru oleh BEI pada 9 Juli 2025
- Pengumuman jadwal dan tata cara pemecahan saham pada 9 Juli 2025
- Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama Rp 200 per saham di pasar negosiasi dan pasar negosiasi pada 14 Juli 2025
- Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp 20 per saham di pasar regular dan pasar negosiasi pada 15 Juli 2025
- Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham di pasar tunai pada 17 Juli 2025
Pada penutupan perdagangan Rabu, 9 Juli 2025, harga saham CUAN naik 3,47% ke posisi Rp 13.400 per saham. Harga saham CUAN berada di level tertinggi Rp 13.500 dan level terendah Rp 12.975 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.357 kali dengan volume perdagangan 298.668 saham. Nilai transaksi Rp 396,4 miliar.
Tujuan Stock Split
Sebelumnya, manajemen menjelaskan, langkah ini bertujuan membuat harga saham CUAN lebih terjangkau bagi investor ritel. Dengan harga yang lebih rendah secara nominal, diharapkan basis investor akan semakin luas dan beragam, serta meningkatkan daya tarik CUAN di pasar.
"Pemecahan nilai nominal saham akan membuat harga saham menjadi lebih terjangkau bagi investor, dengan demikian akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham Perseroan," ujar manajemen dalam dokumen resmi pada 8 Juni 2025.
Selain memperluas basis investor, Petrindo berharap aksi korporasi ini dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Dengan jumlah saham beredar yang lebih banyak, aktivitas jual beli saham CUAN di bursa diproyeksikan akan lebih aktif, memberi keuntungan jangka panjang bagi perseroan dan pemegang saham.
Perseroan juga melihat stock split ini sebagai pijakan awal untuk mendukung rencana ekspansi bisnis di masa mendatang. Basis pemodal yang kuat dan terdiversifikasi dinilai penting dalam menunjang stabilitas dan pertumbuhan korporasi secara berkelanjutan.
"Likuiditas perdagangan saham Perseroan akan meningkat dan perdagangan saham di Bursa Efek akan lebih aktif," jelas manajemen Petrindo.
Penutupan IHSG pada 9 Juli 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona hijau pada perdagangan Rabu (9/7/2025). Kenaikan IHSG didorong mayoritas sektor saham yang menguat pada Rabu pekan ini.
Mengutio data RTI, IHSG hari ini ditutup melonjak 0,57% ke posisi 6.943,92. Indeks LQ45 menguat 0,84% ke posisi 768,77. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.943,92 dan terendah 6.907,21. Sebanyak 362 saham menguat sehingga angkat IHSG. 205 saham melemah dan 226 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.067.736 kali dengan volume perdagangan 26,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.237.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 0,29%. Sementara itu, sektor saham properti bertambah 2,02%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic menguat 1,41% dan sektor saham kesehatan mendaki 1,26%.
Lalu sektor saham energi bertambah 0,07%, sektor saham industri mendaki 1,07%, sektor saham consumer nonsiklikal menguat 1,13%. Kemudian sektor saham consumer siklikal menanjak 0,97%, sektor saham keuangan melesat 0,40%. Lalu sektor saham infrastruktur mendaki 1,01% dan sektor saham transportasi menguat 0,28%.