Liputan6.com, Jakarta - Berkshire Hathaway melalui unit kepemilikan penuhnya National Indemnity Company telah meningkatkan kepemilikan saham di Mitsubishi Corp dan Mitsui & Co Jepang.
Demikian disampaikan Perseroan pada Kamis, 28 Agustus 2025 seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (29/8/2025).
Berkshire Hathaway meningkatkan kepemilikan sahamnya di Mitsubishi menjadi 10,23% dari sebelumnya 9,74%, demikian disampaikan Perseroan dalam sebuah keterbukaan informasi. Demikian juga disampaikan pejabat Mitsui, tetapi menolak memberikan persentasenya.
Kepemilikan sahamnya di Mitsui sebelumnya adalah 9,82%. Berkshire sebelumnya meningkatkan kepemilikan sahamnya di lima perusahaan dagang Jepang, termasuk Mitsubishi dan Mitsui, pada Maret.
Saham Mitsubishi naik 1,85 persen dan Mitsui naik 1,23 persen pada hari Kamis, sementara indeks acuan Nikkei naik 0,73 persen. Sumitomo Corp naik 1,1 persen, Itochu naik 1,15 persen, dan Marubeni naik 1,17 persen.
Di sisi lain, bursa saham Asia Pasifik ditutup beragam pada perdagangan Kamis pekan ini tanpa ada pemicu utama. Hal ini di tengah investor menilai keputusan kebijakan Bank of Korea.
Mengutip CNBC, Bank Sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga acuan di posisi 2,5% untuk pertemuan kedua berturut-turut meski kondisi perdagangan di negara itu tidak menentuk. Langkah ini sejalan dengan ekspektasi ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Indeks Nikkei
Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,29% dan ditutup ke posisi 3.196,32. Indeks Kosdaq melemah 0,41% dan ditutup ke posisi 798,43.
Won Korea Selatan naik 0,36% menjadi 1.387,58 terhadap dolar AS. Sementara itu, indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,73% dan ditutup ke posisi 42.828,79. Indeks Topix bertambah 0,65% dan ditutup ke posisi 3.089,78.
Produsen tanah jarang Australia, Lynas Rare Earths, berencana mengumpulkan sekitar 750 juta dolar Australia (USD 488 juta) melalui penjualan saham dengan harga diskon untuk meningkatkan aktivitas pemrosesan dan eksplorasinya.
Perusahaan tambang ini akan menerbitkan saham pada harga 13,25 dolar Australia, sekitar 10% lebih rendah dibandingkan harga penutupan terakhir. Perusahaan juga mengumumkan sahamnya telah dihentikan sementara (trading suspend).
Saham Maskapai Qantas Naik
Saham maskapai nasional Australia, Qantas, naik ke rekor tertinggi pada Kamis setelah hasil pendapatan setahun penuhnya melampaui estimasi, didorong oleh permintaan yang kuat di seluruh jaringan domestik dan internasionalnya.
Maskapai ini melaporkan lonjakan laba sebelum pajak sebesar 15% menjadi 2,39 miliar dolar Australia (USD 1,6 miliar), melampaui estimasi konsensus Visible Alpha sebesar 2,38 miliar dolar Australia. Pendapatannya naik 8,6% menjadi 23,82 miliar dolar Australia untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,79% sementara indeks CSI 300 Tiongkok daratan naik 1,77% dan mengakhiri perdagangan di level 4.463,78.
Penutupan IHSG pada 28 Agustus 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup rekor tertinggi baru pada perdagangan Kamis, (28/8/2025). Kenaikan IHSG itu terjadi di tengah demo buruh yang berlangsung dan sektor saham dominan menghijau.
Berdasarkan data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,20% ke posisi 7.952,08. Indeks LQ45 susut 0,23% ke posisi 811,56. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.022,75 dan terendah 7.941,93. Sebanyak 377 saham menguat sehingga angkat IHSG. 288 saham melemah dan 140 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.082.991 kali dengan volume perdagangan 44,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.345.