Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDA) menyita perhatian. Hal ini seiring saham CDIA kembali mencatat lonjakan pada perdagangan Kamis, 10 Juli 2025.
Harga saham CDIA menyentuh auto rejection atas (ARA) pada Rabu, 9 Juli 2025. Saham CDIA dibuka naik Rp 66 atau 34,74% menjadi Rp 256 per saham dari harga penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 190 per saham.
Harga saham CDIA tertinggi dan terendah Rp 256 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.345 kali dengan volume perdagangan 2.811.840 saham. Nilai transaksi Rp 57,8 miliar hingga penutupan perdagangan sesi pertama.
Lalu bagaimana gerak saham CDIA pada Kamis, (10/7/2025):
Saham CDIA naik 25% ke posisi Rp 320 per saham. Harga saham CDIA dibuka naik 64 poin ke posisi Rp 320 per saham. Saham CDIA berada di level tertinggi Rp 320 dan terendah Rp 320 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.588 kali dengan volume perdagangan 463.846 saham. Nilai transaksi Rp 12 miliar.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 0,82% ke posisi 7.000. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.011,84 dan level terendah 6.955,45.
Sebanyak 362 saham menguat sehingga angkat IHSG. 221 saham melemah dan 221 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.157.337 kali dengan volume perdagangan 17,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,9 triliun.
Saham IPO CDIA
PT Chandra Daya Investasi Tbk resmi menjadi perusahaan tercatat yang sahamnya diperdagangkan di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CDIA.
Melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau initial public offering (IPO) ini, Perseroan menghimpun dana sebesar Rp2,37 triliun melalui penerbitan 12.482.937.500 lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 190 per saham.
Tingkat kepercayaan investor terhadap CDI Group tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 563,64 kali dengan total partisipasi 400.126 investor sepanjang masa penawaran.
Antusiasme ini terlihat selama seluruh proses penawaran, mulai dari masa penawaran awal pada 19-24 Juni 2025 hingga masa penawaran umum pada 2 – 7 Juli 2025.
Rincian Dana IPO:
- Sekitar Rp 871,76 miliar akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi di sektor logistik, melalui penyertaan modal kepada entitas anak usaha yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian kapal serta pembiayaan operasional.
- Sekitar Rp 1,48 triliun akan digunakan untuk pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan. Investasi ini mencakup pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa Ethylene serta sarana pendukung lainnya di kawasan industri strategis.
Siap Jadi Pemain Kunci Infrastruktur di Asia Tenggara
Presiden Direktur CDI Group, Fransiskus Ruly Aryawan, mengapresiasi atas dukungan investor. Fransiskus menyebut saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang
“Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan investor yang mendukung kesuksesan proses IPO ini,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Posisi Strategis di Asia Tenggara
Ruly menekankan pentingnya posisi strategis CDI Group dalam sektor infrastruktur, terutama di tengah kebutuhan industri yang semakin berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Menurutnya, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang sangat dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien.
Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan Perseroan.
“CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran kami sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi.” tuturnya