Liputan6.com, Lampung - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung kembali mengukir prestasi di kancah global. Kampus yang dikenal sebagai "Kampus Hijau" itu dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terbaik di dunia versi Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025.
Dalam daftar resmi yang dirilis pada Rabu (18/6/2025), UIN Raden Intan Lampung berhasil menembus peringkat 1001-1500 dunia, berada di posisi ke-36 nasional, dan menempati peringkat pertama di antara seluruh PTKIN yang berpartisipasi.
Sebagai informasi, THE Impact Rankings merupakan pemeringkatan internasional bergengsi yang menilai kontribusi universitas terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tahun 2025, total 2.526 universitas dari 130 negara dan wilayah ikut ambil bagian.
Rektor UIN RIL Sebut Capaian Hasil Kerja Kolektif Sivitas Akademika
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Wan Jamaluddin Z menyampaikan rasa bangga atas raihan tersebut. Dia menegaskan bahwa capaian itu merupakan buah dari kerja keras seluruh elemen kampus.
“Ini adalah hasil dedikasi dan komitmen dari seluruh sivitas akademika UIN RIL. Prestasi ini menunjukkan bahwa kualitas riset dan pengabdian kita semakin diakui secara global,” ujarnya dikonfirmasi, Senin (23/6/2025).
Prof. Wan Jamaluddin juga menyinggung sejumlah capaian lainnya yang diraih UIN RIL. Antara lain, peringkat 1 PTKIN paling lestari versi UI GreenMetric, yang secara global menempatkan kampus tersebut di posisi ke-71 dunia. Sementara pada UniRank, UIN RIL duduk di peringkat 6 nasional dalam klaster PTKIN.
Wakil Rektor II sekaligus Ketua Tim Taskforce THE UIN RIL, Prof. Dr. Safari, menambahkan bahwa itu adalah kali pertama UIN RIL mengikuti THE Impact Rankings. Dia menyebut prestasi ini sebagai awal dari perjalanan menuju World Class University.
UIN RIL Unggulkan 5 SDGs, Asia Dominasi Pemeringkatan 2025
Anggota Tim Taskforce sekaligus Ketua TPKBBL UIN RIL, Suci Wulan Pawhestri menjelaskan bahwa kampusnya mengajukan lima tujuan SDGs dalam pemeringkatan.
"SDGs 4 pendidikan berkualitas, SDGs 5 kesetaraan gender, SDGs 6 air bersih dan sanitasi, SDGs 10 mengurangi ketimpangan dan SDGs 17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Proses pengumpulan data dimulai sejak November 2024, dan hasilnya diumumkan pada Juni 2025," sebut Suci.
Tim Taskforce terdiri dari unsur TPKBBL, Rumah Jurnal, Pusat Studi Gender dan Anak, serta dosen psikologi.
Secara global, Western Sydney University di Australia kembali menempati posisi puncak selama empat tahun berturut-turut. Dari Indonesia, Universitas Airlangga mencetak sejarah sebagai yang tertinggi dengan peringkat ke-9 dunia, sekaligus universitas terbaik dari negara berkembang.
"Menariknya, dominasi Asia makin kuat dalam pemeringkatan tahun ini. Lebih dari setengah posisi teratas berasal dari kampus-kampus Asia, dan 10 dari 17 tujuan SDGs dipimpin oleh perguruan tinggi dari kawasan itu. Pemeringkatan ini juga tak hanya menyoroti pencapaian akademik, namun juga menilai komitmen kampus terhadap isu-isu global," jelas dia.