Liputan6.com, Jakarta - PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan setidaknya meraup dana mencapai Rp100,69 miliar, atau mewakili 29,94% dari modal disetor penuh setelah pencatatan saham perdana (IPO).
Direktur Utama ASPR, Ricky Winoto menuturkan, dana hasil IPO itu akan digunakan untuk ekspansi bisnis dan pemenuhan bahan baku pabrik. Terutama dalam menempatkan kemasan berbahan plastik.
"Kita lihat bahwa kebutuhan packaging itu tidak akan berhenti dengan kondisi yang ada sekarang, tapi bahkan ke depannya itu akan lebih baik," kata Ricky dalam konferensi pers usai IPO, di Jakarta,dikutip Rabu (9/7/2025).
Dia menuturkan, ada peralihan dari penggunaan kemasan galon air, misalnya dari yang berbahan dasar policarbonat ke PET. Peralihan ini dilakukan industri air minum dalam kemasan (AMDK) untuk menghindari BPA.
"Di mana PET ini yang isu kesehatannya lebih baik, tidak mengandung BPA, kemudian lebih ke arah packaging yang bisa dipakai berkali-kali. Jadi salah satu investasi kita mengambil momen di mana peralihan galon air dari PC teralih ke PET," kata dia.
Saat ini ASPR sudah mampu memproduksi 160 ribu galon per bulan. Adanya dana hasil IPO akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 460 ribu per bulan. "Dengan adanya IPO kita akan menambah kapasitas lagi sekitar 10 ribu per hari, berarti sekitar 300 ribu per bulan. Jadi total nanti ada 460 ribu galon, itu salah satunya," jelas dia.
Kantongi Rp 100,69 Miliar dari IPO
Dalam Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), Perseroan menerbitkan 812.000.000 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp124,- per saham. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO mencapai Rp 100,69 miliar, atau mewakili 29,94% dari modal disetor penuh setelah IPO.
"Kami sangat bersyukur atas pencapaian penting ini dan menyampaikan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia,serta Kustodian Sentral Efek Indonesia, para Penjamin Emisi Efek, seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan proses IPO ini," ucap Ricky.
"Kami berharap, langkah IPO ini dapat menjadi pijakan strategis dalam memperkuat struktur permodalan dan mempercepat akselerasi pertumbuhan bisnis Perseroan ke depan," ia menambahkan.
Penggunaan Dana IPO
Dana hasil IPO akan digunakan Perseroan untuk dua fokus utama, sekitar Rp 46,6 miliar akan dialokasikan untuk pembelian mesin-mesin baru, guna mendukung segmen makanan, minuman, kosmetik, farmasi, hingga kimia.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku seperti PET dan PP, serta biaya operasional pendukung ekspansi kapasitas.
Dengan penambahan mesin tersebut, ASPR menargetkan peningkatan kapasitas produksi secara signifikan dan efisiensi dalam memenuhi permintaan pasar nasional, khususnya di Pulau Jawa yang menjadi pusat distribusi utama.