Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan Kamis, 10 Juli 2025. Kenaikan IHSG di tengah investor asing masih melakukan aksi jual saham.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,88% ke posisi 7.005,37. IHSG menyentuh posisi tertinggi 7.013,63 dan terendah 6.955 pada Kamis pekan ini.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Tercatat nilai transaksi harian saham mencapai Rp 13,35 triliun dengan volume perdagangan 20,37 miliar saham. Total frekuensi perdagangan 1,27 juta kali transaksi.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham siklikal susut 0,76% dan sektor saham kesehatan susut 0,02%. Sementara itu, sektor saham keuangan meroket 1,86%, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur bertambah 1,84% dan sektor saham energi menguat 1,64%.
Di sisi lain, sektor saham basic menanjak 0,45%, sektor saham industri menguat 0,27%, sektor saham consumer nonsiklikal naik tipis 0,07%, sektor saham properti menguat 0,31%, sektor saham teknologi naik 0,54% dan sektor saham transportasi bertambah 1,08%.
Seiring kenaikan IHSG tersebut, kapitalisasi pasar BEI tercatat Rp 12.349 triliun. Investor asing masih melanjutkan aksi jual saham. Tercatat asing lepas Rp 393,79 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing lepas saham sebesar Rp 58,32 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) alami aksi jual terbesar oleh asing. Nilainya mencapai Rp 174,38 miliar. Disusul saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 120,01 miliar. Kemudian saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) sebesar Rp 65,01 miliar.
10 Saham yang Dilepas Asing
Berikut 10 saham yang dilepas asing berdasarkan data Stockbit pada Kamis, 10 Juli 2025:
1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 174,38 miliar
2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp 120,01 miliar
3.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN): Rp 65,01 miliar
4.PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 64,91 miliar
5.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 62,54 miliar
6.PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS): Rp 25,36 miliar
7.PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA): Rp 25,29 miliar
8.PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA): Rp 19,76 miliar
9.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI): Rp 18,59 miliar
10.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP): Rp 18,28 miliar
Aksi Beli
Selain itu, berikut 10 saham yang dibeli oleh investor asing antara lain:
1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp 89,53 miliar
2.PT Petrosea Tbk (PTRO): Rp 45,78 miliar
3.PT United Tractors Tbk (UNTR): Rp 43,63 miliar
4.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS): Rp 43,43 miliar
5.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM): Rp 34,48 miliar
6.PT Astra International Tbk (ASII): Rp 25,73 miliar
7.PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): Rp 24 miliar
8.PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp 17,36 miliar
9.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA): Rp 13,62 miliar
10.PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU): Rp 12,05 miliar
Sentimen IHSG
Dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, Risalah naskah Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes The Federal Reserve (the Fed) pada 17-18 Juni 2025 memberikan harapan tekanan inflasi akibat dari kebijakan perdagangan AS tidak akan menunda jadwal pemangkasan suku bunga acuan pada 2025.
“Dari mancanegara, The Fed optimistis akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, meskipun perpecahan mulai terjadi di kalangan pejabat The Fed mengenai kapan penurunan suku bunga akan dilakukan,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Beberapa anggota menargetkan pemangkasan suku bunga paling cepat pada Juli 2025, sementara beberapa lainnya tidak melihat perlunya pelonggaran apa pun tahun ini.
Di sisi lain, pelaku pasar masih dibayangi terkait tarif impor terbaru dari Presiden AS Donald Trump, yang mengumumkan surat pemberitahuan tarif ke sedikitnya enam negara lagi, termasuk Filipina dan Irak.
Sebelumnya, Trump telah mengirim surat serupa ke 14 negara pada awal pekan, seperti Korea Selatan, Indonesia, dan Jepang. Tarif baru tersebut berkisar antara 20 persen hingga 40 persen, dan dijadwalkan mulai berlaku 1 Agustus 2025.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menyambut aksi Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia selama pekan ini, yang mana ada delapan perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.
Dari delapan saham, mayoritas atau sebanyak enam saham bergerak naik menembus batas atas atau Auto Reject Atas (ARA), yang menandakan antusiasme pelaku pasar menyambut IPO.