Samuel Tumbuh Bersama Beli 520 Juta Saham NSSS, Segini Nilainya

1 week ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) yakni PT Samuel Tumbuh Bersama menambah kepemilikan saham NSSS.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (14/12/2025), PT Samuel Tumbuh Bersama membeli 525 juta saham NSSS seharga Rp 500 per saham pada 12 Desember 2025.

Setelah transaksi PT Samuel Tumbuh Bersama mengenggam 9.319.995.300 saham atau setara 39,16% dari sebelumnya 8.794.995.300 atau 36,95%.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 12 Desember 2025, harga saham NSSS naik 0,73% ke posisi Rp 690 per saham. Harga saham NSSS dibuka stagnan di posisi Rp 685 per saham. Harga saham NSSS berada di level tertinggi Rp 710 dan terendah Rp 680 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.066 kali dengan volume perdagangan 6.396.322 saham. Nilai transaksi Rp 338,1 miliar.

Selama lima hari terakhir, harga saham NSSS naik 6,15%. Sebulan terakhir, harga saham NSSS melompat 33,98%. Sedangkan secara year to date, harga saham NSSS meroket 141,26%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,46% ke posisi 8.660,49. Indeks saham LQ45 bertambah 0,15% ke posisi 848,35. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.680,04 dan level terendah 8.585,42. Sebanyak 377 saham melemah sehingga bebani IHSG. 275 saham menguat dan 148 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.984.530 kali dengan volume perdagangan saham 52,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 30 triliun.

IHSG Sepekan Menguat Terbatas, China hingga The Fed Bayangi Pasar

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan saham 8-12 Desember 2025. Kenaikan IHSG sepekan didorong rilis data makro China hingga the Federal Reserve (the Fed) pangkas suku bunga.

Adapun pada awal pekan, tepatnya 8 Desember 2025, IHSG dan kapitalisasi pasar mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah masing-masing pada level 8.710,69 dan sebesar Rp 16.004 triliun.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/12/2025), IHSG naik 0,32% dan ditutup ke level 8.660,49 selama sepekan ini. Kenaikan IHSG ini menyusut dari pekan lalu. IHSG pekan lalu melonjak 1,46% ke posisi 8.632,76.

Kapitalisasi pasar BEI juga menguat 0,24% menjadi Rp 15.882 triliun dari pekan lalu Rp 15.844 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat 0,32% tetapi disertai oleh munculnya tekanan jual. Pihaknya menyebutkan sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG sepekan. Pertama, rilis data makro China seperti neraca dagang yang relatif meningkat.

Kedua, rilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang melemah, tetapi tetap terjadi ada pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) menjadi 3,75% meski data makro AS dikatakan belum stabil menurut ketua the Fed Jerome Powell.

Sentimen IHSG Lainnya

"Faktor ketiga, penguatan harga komoditas emas global yang berpengaruh postiif ke emiten emas,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI dengan peningkatan sebesar 41,95% menjadi Rp 30,28 triliun dari Rp 21,34 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan juga dialami rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini sebesar 27,92% menjadi 59,35 miliar saham dari pekan lalu 46,39 miliar saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian meningkat 20,16% menjadi 3,2 juta kali transaksi dari 2,66 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Selama sepekan, investor asing beli saham Rp 1,42 triliun. Aksi beli saham oleh investor asing ini lebih kecil dibandingkan pekan lalu mencapai Rp 2,48 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |