Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merombak jajaran Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Kamis, 12 Juni 2025.
Salah satu keputusan dalam rapat tersebut adalah pengangkatan Letjen TNI (Purn.) Bambang Ismawan sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.
Selain itu, RUPST juga menyetujui pemberhentian Farida Thamrin dari jajaran Direksi PTBA. Perubahan susunan Komisaris PTBA juga mencakup berakhirnya masa jabatan beberapa komisaris, yaitu Irwandy Arif (Komisaris Utama), Carlo B. Tewu, E. Piterdono HZ, dan Andi Pahril Pawi (seluruhnya Komisaris Independen).
Rapat juga memutuskan untuk memberhentikan Suhedi, Suherman, dan Rafli Yandra dari jajaran Direksi. Sementara itu, Kurnia Toha dan Rahmat Hidayat juga diberhentikan dari posisi Komisaris Independen dan Komisaris.
Untuk memperkuat manajemen, RUPST mengangkat sejumlah nama baru dalam jajaran Direksi dan Komisaris. Ilham Yacob dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Produksi, Ihsanudin Usman sebagai Direktur SDM, Verisca Hutanto sebagai Direktur Komersial, Una Lidasari sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, dan Turino Yulianto sebagai Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk.
Di sisi Dewan Komisaris, selain Bambang Ismawan, Dewi Hanggraeni dan Suko Hartono ditunjuk sebagai Komisaris Independen, serta Dalu Agung Darmawan, Zaelani, Ferial Martifauzi, dan Lana Saria sebagai Komisaris.
Susunan lengkap direksi dan komisaris PT Bukit Asam (PTBA) Hasil RUPST 2025:
Direksi:
- Direktur Utama: Arsal Ismail
- Direktur Operasi dan Produksi: Ilham Yacob
- Direktur SDM: Ihsanudin Usman
- Direktur Komersial: Verisca Hutanto
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Una Lidasari
- Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk: Turino Yulianto
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Bambang Ismawan
- Komisaris Independen: Dewi Hanggraeni
- Komisaris Independen: Suko Hartono
- Komisaris: Dalu Agung Darmawan
- Komisaris: Zaelani
- Komisaris: Ferial Martifauzi Komisaris: Lana Saria
Bukit Asam Raup Pendapatan Rp 9,96 Triliun pada Kuartal I 2025, Ini Penopangnya
Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil menjaga kinerja baik di tengah berbagai tantangan pada kuartal I 2025. Pada periode tersebut, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 9,96 triliun, laba bersih Rp 391,48 miliar dan EBITDA Rp 1,05 triliun.
Total aset perusahaan per 31 Maret 2025 sebesar Rp 42,26 triliun, tumbuh 10 persen secara tahunan. Pencapaian laba bersih didukung oleh kinerja operasional Perseroan sepanjang kuartal I 2025. Penjualan ekspor mencapai 5,09 juta ton atau naik 34 persen secara tahunan.Sedangkan penjualan domestik sebesar 5,19 juta ton.
Total penjualan pada kuartal I 2025 mencapai 10,28 juta ton atau tumbuh 7 persen secara tahunan. Adapun realisasi angkutan batu bara pada Januari-Maret 2025 mencapai 9,41 juta ton atau meningkat 12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Kinerja positif ini dapat dicapai meski terdapat berbagai tantangan, di antaranya koreksi harga batu bara akibat fluktuasi pasar global," ungkap Corporate Secretary PTBA Nico Chandra, dikutip Jumat (2/5/2025).
Optimalkan Potensi Pasar
Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 12 persen secara tahunan dari USD 78,86 per ton pada kuartal I 2024 menjadi USD 69,37 per ton di kuartal I 2025. Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 17 persen secara tahunan menjadi USD 104,56 per ton pada kuartal I 2025, dari USD 125,76 per ton pada kuartal I 2024.
Sementara, rata-rata harga bahan bakar minyak (BBM) pada kuartal I 2025 mencapai Rp 15.127 per liter, naik 10 persen secara tahunan dari Rp 13.718 per liter pada kuartal I 2024. Konsumsi BBM pada kuartal I 2025 juga meningkat seiring dengan bertambahnya volume produksi dan jarak angkut.
"Oleh karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga berupaya menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal," jelas Nico.
Untuk tahun ini, perseroan melakukan perencanaan matang dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis.
"Pada 2025, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 50,05 juta ton, penjualan 50,09 juta ton, serta angkutan 43,25 juta ton," beber Nico.