Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada awal sesi perdagangan Senin (2/6/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham memerah dan bursa saham Asia Pasifik bervariasi.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka turun ke posisi 7.134,48 dari penutupan sebelumnya 7.175,81. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG merosot 0,86% ke posisi 7.113. Indeks LQ45 terpangkas 1,24% ke posisi 804. Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.152,91 dan level terendah 7.103,85.
Sebanyak 285 saham memerah sehingga membebani IHSG. 162 saham menguat dan 185 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 155.595 kali dengan volume perdagangan 2,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.295.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham teknologi naik ke zona hijau. Sektor saham energi turun 0,38%, sektor saham basic susut 0,21%, sektor saham industri merosot 1,3%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham consumer nonsiklikal melemah 0,37%, sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,39%.
Selain itu, sektor saham kesehatan susut 1,17%, sektor saham keuangan terperosok 0,87%, sektor saham properti melemah 0,68%, sektor saham infrastruktur turun 0,54%, dan sektor saham transportasi merosot 0,17%.
Gerak Saham
Pada awal pekan ini, saham AUTO turun 0,47% ke posisi Rp 2.100 per saham. Harga saham AUTO dibuka stagnan di posisi Rp 2.110 per saham. Saham AUTO berada di level tertinggi Rp 2.120 dan level terendah Rp 2.080 per saham. Total frekuensi perdagangan 245 kali dengan volume perdagangan 4.374 saham. Nilai transaksi Rp 920 juta.
Saham PGAS naik 0,55% ke posisi Rp 1.835 per saham. Pada pembukaan perdagangan, saham PGAS bertambah 10 poin ke posisi Rp 1.830 per saham. Harga saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.840 dan level terendah Rp 1.815 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.048 kali dengan volume perdagangan 125.222 saham. Nilai transaksi Rp 22,9 miliar.
Sementara itu, saham GGRM terpangkas 1,25% ke posisi Rp 9.875 per saham. Harga saham GGRM dibuka stagnan di posisi Rp 10.000 per saham. Saham GGRM berada di level tertinggi Rp 10.000 dan level terendah Rp 9.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 162 kali dengan volume perdagangan 1.494 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham INAI melonjak 17,51%
- Saham KAEF melonjak 18,69%
- Saham IRRA melonjak 17,12%
- Saham BAJA melonjak 16,38%
- Saham MAPB melonjak 12,18%
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SMDM merosot 14,62%
- Saham INDX merosot 11,83%
- Saham UNIC merosot 11,78%
- Saham GTBO merosot 10,17%
- Saham IFSH merosot 9,42%
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 1,4 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 383,1 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 355,2 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 180,9 miliar
- Saham ANTM senilai Rp 143,1 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BBCA tercatat 17.387 kali
- Saham BBRI tercatat 12.263 kali
- Saham BMRI tercatat 10.370 kali
- Saham ADRO tercatat 7.917 kali
- Saham ANTM tercatat 7.677 kali
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin (2/6/2025). Investor dinilai akan menilai kebijakan tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG hari ini berpotensi tes level support kuat di 7.145 dan masih berpotensi kembali rebound.
“Investor masih akan mencernna setelah ketidakpastian tarif Trump sepanjang libur panjang kemarin,” ujar Fanny dalam catatannya.
Ia prediksi, IHSG akan berada di level support 7.100-7.145 dan level resistance di 7.200-7.220.
Trading Idea hari ini: MBMA, TPIA, AMRT, TINS, SCMA, dan JSMR
- MBMA Spec Buy dengan area beli di 360, cutloss di bawah 358. Target dekat di 364-368.
- TPIA Spec Buy dengan area beli di 9325, cutloss di bawah 9225. Target dekat di 9425-9600.
- AMRT Spec Buy dengan area beli di 2400-2430, cutloss di bawah 2380. Target dekat di 2460-2500.
- TINS Spec Buy dengan area beli di 1185, cutloss di bawah 1175. Target dekat di 1200-1215.
- SCMA Buy on Weakness dengan area beli di 158-162, cutloss di bawah 156. Target dekat di 166-170.
- JSMR Spec Buy dengan area beli di 3780-3800, cutloss di bawah 3750. Target dekat di 3880-3910.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.