Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi dalam jangka pendek pada perdagangan Rabu (21/5/2025).
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tasrul Tanar menuturkan, tren IHSG naik masih kuat. Namun, IHSG rentan koreksi jangka pendek. IHSG akan konsolidasi dengan target di 7.211,05.
“Posisi indeks mendekati trend line 7.197,90 dan resistance 1 di 7.169,87 menunjukkan potensi penguatan lanjutan, tetapi perlu waspadai jika gagal menembus resistance 2 di 7.211,05,” tulis dia dalam catatannya.
Sementara itu,Senior Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat menuturkan, IHSG sideways cenderung menguat pada perdagangan Rabu pekan ini dengan melihat pergerakan IHSG kemarin yang turun 0,65% ke level 7.094.
Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.050-7.000 dan level resistance IHSG di 7.123-7.150.
Untuk saham pilihan hari ini BNI Sekuritas memilih saham ADRO, CUAN, GOTO, BREN, DEWA, dan BRPT.
Rekomendasi Saham
- ADRO Spec Buy dengan area beli di 2.150-2.220, cutloss jika break di bawah 2.150. Target dekat di 2.250-2.300.
- CUAN Spec Buy dengan area beli di 11.450-11.700, cutloss jika break di bawah 11.350. Target dekat di 11.825-12.000.
- GOTO Spec Buy dengan area beli di 70-72, cutloss jika break di bawah 69. Target dekat di 74-79.
- BREN Spec Buy dengan area beli di 6300-6500, cutloss jika break di bawah 6.300. Target dekat di 6.700-6.900.
- DEWA Spec Buy dengan area beli di 153-156, cutloss jika break di bawah 152. Target dekat di 158-160.
- BRPT Spec Buy dengan area beli di 890-900, cutloss jika break di bawah 890. Target dekat di 950-960.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Pelaku Pasar Menanti Hasil RDG Bank Indonesia
Selain itu, pada hari ini, pelaku pasar juga menantikan hasil pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Mei 2025.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto menuturkan, pasar berharap BI akan memangkas BI rate sebanyak 25bps menjadi 5,5% hari ini. Hal ini merupakan pendorong utama penguatan IHSG sejak pekan lalu. IHSG kemarin terkoreksi 0,7% dan ditutup di level 7.094,6, disertai arus keluar dana asing sebesar Rp 406,2miliar.
Sementara itu, rupiah relatif stabil, menguat 0,1% dan ditutup pada Rp16.415 per dolar AS. Sentimen pasar untuk penurunan suku bunga ini didorong oleh apresiasi rupiah belakangan ini, pertumbuhan PDB kuartal pertama 2025 yang lebih lemah dari perkiraan, serta inflasi yang tetap rendah.
Peluang Penurunan Suku Bunga The Fed
"Namun, kami meyakini BI akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75% hari ini. Meski pertumbuhan PDB melemah—ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,87% secara tahunan pada kuartal pertama 2025, laju paling lambat sejak 3Q21 dan inflasi tetap stabil dalam target BI 1,5% ±1%, terdapat beberapa faktor yang menahan kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat,” ujar Rully.
Secara historis sejak 2017, ia mengatakan, BI tidak pernah memangkas suku bunga pada kuartal kedua, kecuali pada situasi luar biasa pada 2020.
Selain itu, ketidakpastian global masih tinggi, terutama terkait arah kebijakan Federal Reserve AS, yang sangat berpengaruh terhadap stabilitas Rupiah. Probabilitas pasar saat ini hanya memperkirakan peluang 5,3% untuk penurunan suku bunga The Fed pada Juni dan 28,4% pada Juli.