Teknologi Karya Digital Minta Restu Rights Issue 383,67 Juta Saham

12 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Pada aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebesar-besarnya 383.672.698 lembar saham.

Sehubungan dengan aksi rights issue, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Juni 2025 untuk meminta persetujuan pemegang saham.

Penyetoran saham yang akan dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD ini akan dilaksanakan dalam bentuk uang dan bukan dalam bentuk lain.

Rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal dengan HMETD akan dilaksanakan segera setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh OJK. Merujuk pada ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK 32/2015, jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan.

Perkuat Struktur Permodalan dan Tingkatkan Likuiditas Saham

Dengan aksi rights issue ini, TRON berharap bisa memperkuat struktur permodalan baik di tingkat induk perusahaan maupun anak usaha. Tambahan modal dari investor akan menjadi fondasi yang lebih solid bagi ekspansi bisnis jangka menengah hingga panjang.

Menambah Likuiditas Saham

Selain memperkuat permodalan, peningkatan jumlah saham yang beredar juga diharapkan bisa menambah likuiditas saham TRON di pasar. Dengan makin banyaknya saham yang bisa diperdagangkan, potensi kenaikan minat investor pun ikut meningkat.

"Dengan penambahan modal melalui HMETD, akan menambah likuiditas saham di pasar dan meningkatkan nilai perusahaan serta harga saham," ungkap manajemen PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/5/2025).

Likuiditas yang lebih baik biasanya berdampak positif terhadap persepsi pasar terhadap suatu saham. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berkontribusi pada kenaikan harga saham dan peningkatan valuasi perusahaan secara keseluruhan.

Dana Rights Issue untuk Modal Kerja dan Ekspansi Bisnis

TRON telah menyatakan dana hasil dari rights issue, setelah dikurangi biaya emisi, akan difokuskan untuk dua kebutuhan utama: modal kerja dan pengembangan usaha. Ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan bisnisnya.

Modal kerja akan digunakan untuk mendukung operasional sehari-hari perusahaan agar tetap efisien dan tangguh di tengah tantangan industri. Hal ini mencakup pembiayaan aktivitas rutin seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji, hingga pengembangan sistem internal.

Sementara itu, sebagian dana juga akan dialokasikan untuk ekspansi usaha, baik di tubuh TRON sendiri maupun melalui anak perusahaan. Strategi ini menandakan komitmen perusahaan untuk terus tumbuh dan memperluas portofolio bisnis di bidang teknologi digital dan transportasi cerdas.

Umumkan Rencana Menambah Kegiatan Usaha untuk KBLI 35115

Teknologi Karya Digital Nusa menyampaikan rencana untuk menambah kegiatan usaha dengan memasukkan KBLI 35115, yang mencakup pembangkitan, transmisi, distribusi, dan penjualan tenaga listrik dalam satu kesatuan usaha. Penambahan ini mengacu pada Peraturan BPS Nomor 2 Tahun 2020 tentang KBLI.

Sesuai ketentuan POJK 17/2020, perubahan kegiatan usaha perusahaan terbuka harus mendapat persetujuan RUPS serta diumumkan secara terbuka kepada pemegang saham dan OJK. Perseroan berencana meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang akan digelar pada 25 Juni 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi memperluas proyeksi bisnis yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan serta mendukung pembangunan nasional.

Saat ini, Teknologi Karya Digital Nusa telah menjalankan berbagai usaha di bidang teknologi informasi, termasuk pemrograman komputer, kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), perdagangan besar perangkat keras dan lunak, serta jasa konsultasi teknologi. Seiring rencana ekspansi usaha, Perseroan juga telah menunjuk KJPP Yufrizal, Deny Kamal dan Rekan untuk menilai rencana penambahan kegiatan tersebut.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |