Antam Kantongi Laba Rp 4,69 Triliun, Tumbuh 202,8% hingga Juni 2025

2 months ago 47

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang semester I 2025. Hal itu ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba hingga Juni 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (30/8/2025), PT Aneka Tambang Tbk (Antam) meraih penjualan Rp 59,01 triliun hingga Juni 2025. Penjualan itu bertambah 154,10% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,18 triliun.

Beban pokok penjualan bertambah  139,69% dari Rp 21,18 triliun menjadi Rp 50,78 triliun. Meski demikian, Perseroan mencatat laba kotor melonjak 311,16% menjadi Rp 8,23 triliun hingga Juni 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2 triliun.

Sementara itu, beban usaha Antam naik 42,74% menjadi Rp 2,10 triliun hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,47 triliun. Perseroan mencatat laba usaha meroket 1.052% menjadi Rp 5,13 triliun hingga Juni 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 532,32 miliar.

PT Aneka Tambang Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 202,8% menjadi Rp 4,69 triliun hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,55 triliun.

Aset Perseroan

Seiring hal itu, Perseroan membukukan laba per saham dasar dan dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 195,43 pada semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 64,52.

Sementara itu, ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 33,70 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 32,19 triliun.  Liabilitas Perseroan naik menjadi Rp 14,67 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 12,32 triliun.

Aset Perseroan naik menjadi Rp 48,37 triliun hingga Juni 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 44,52 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 10,5 triliun hingga Juni 2025.

ANTM Tak Mau Cuma Ekspor Bahan Mentah, Proyek Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Jadi Kunci

Sebelumnya, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Achmad Ardianto, menegaskan pihaknya tak ingin hanya mengekspor bahan mentah ke luar negeri. Namun bisa turut menjadi pemain dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global.

Hal ini bisa ditandai dengan pelibatan Antam dalam ekosistem baterai kendaraan listrik. Proyek ini melibatkan kerja sama Antam, Indonesia Battery Corporation (IBC), dan CATL, Brunp, Lygend (CBL).

"Kami ingin memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah, tapi juga pemain utama dalam rantai pasok global baterai kendaraan listrik," kata Ardianto dalam keterangannya, dikutip Selasa (1/7/2025).

"Kami bangun proyek ini dari hulu ke hilir dengan prinsip keberlanjutan, efisiensi energi, dan nilai tambah di dalam negeri," sambungnya.

Menurutnya, dukungan dari DPR RI menjadi sinyal penting bagi dunia usaha dan investor bahwa agenda hilirisasi nasional mendapat legitimasi politik yang kuat.

Ardianto menegaskan, Antam berkomitmen menjadikan proyek ini sebagai model industri masa depan yang berbasis rendah karbon dan berdampak luas secara sosial ekonomi.

Tonggak Sejarah Industri EBT

Sementara itu, Anggota Komisi XII DPR RI, Ramson Siagian, menilai proyek tersebut menjadi tonggak penting dalam industrialisasi sektor energi terbarukan Indonesia.

Menurutnya, proyek ini telah dirintis sejak empat tahun lalu, namun baru menunjukkan realisasi konkret di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Groundbreaking yang kita saksikan hari ini menandai bahwa proyek ini sudah resmi dimulai dan masuk tahap implementasi nyata," kata Ramson.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |