Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Jumat (16/5/2025). IHSG akan bergerak di rentang 7.107-7.195.
IHSG naik 0,86% ke posisi 7.040 dan masih disertai dengan peningkatan volume pembelian pada perdagangan Kamis, 15 Mei 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave (a) pada label hitam, sehingga IHSG hari ini masih berpeluang menguat ke rentang area 7.107-7.195.
“Namun demikian, waspadai akan koreksi dalam jangka pendek ke rentang 7.013-7.037,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.811,6.729 dan level resistance 7.075,7.195 pada perdagangan Jumat pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 6.800-7.120.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT PP Tbk (PTPP), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Pengelolaan Utang
Adapun sentimen yang disoroti mengenai utang. Dalam riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Bank Indonesia (BI) menyampaikan posisi Utang Luar Negeri (ULN) pada kuartal I/2025 masih terjaga. Posisi ULN Indonesia pada triwulan I/2025 tercatat sebesar USD 430,4 miliar, tumbuh 6,4% secara tahunan. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor publik, di mana ULN pemerintah mencapai USD 206,9 miliar atau meningkat 7,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Penarikan pinjaman serta peningkatan aliran modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) internasional turut berkontribusi terhadap perkembangan ini, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia,” demikian seperti dikutip.
Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 1,2%, dengan sektor industri pengolahan dan jasa keuangan menjadi penyumbang terbesar.
Kondisi ini menunjukkan posisi ULN yang terjaga mencerminkan kemampuan pemerintah Indonesia dalam mengelola utang secara hati-hati dan terukur, yang penting untuk menjaga kredibilitas di mata investor.
Pertumbuhan ULN pemerintah yang didominasi oleh utang jangka panjang menunjukkan komitmen pemerintah dalam menggunakan utang sebagai instrumen pembiayaan yang efisien dan berkelanjutan. Namun demikian, kontraksi pada ULN swasta menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi sektor swasta dalam mengakses pembiayaan, yang berpotensi memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Oleh karena itu, pertumbuhan ULN pemerintah yang sehat dan pengelolaan yang hati-hati dapat meningkatkan kepercayaan investor, menarik lebih banyak investasi asing, serta meminimalkan risiko pembiayaan kembali (refinancing), sehingga memberikan stabilitas yang lebih besar bagi perekonomian,”
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) - Spec Buy
Saham AUTO terkoreksi 0,95% ke 2.080 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. "Selama masih mampu berada di atas 2.040 sebagai stoplossnya, posisi AUTO saat ini berada pada bagian awal dari wave (iii) dari wave [c]," ujar Herditya.
Spec Buy: 2.060-2.080
Target Price: 2.170, 2.310
Stoploss: below 2.040
2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness
Saham BMRI menguat 5,45% ke 5.325 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, posisi BMRI saat ini berada pada bagian awal dari wave [c] dari wave A. Hal tersebut berarti, BMRI masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 5.125-5.275
Target Price: 5.500, 5.750
Stoploss: below 4.980
3.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness
Saham SMGR terkoreksi ke 2.520 tetapi disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, selama SMGR masih mampu berada di atas 2.400 sebagai stoplossnya, maka posisi SMGR saat ini berada di awal wave (iii) dari wave [a]," kata Herditya.
Buy on Weakness: 2.470-2.510
Target Price: 2.720, 2.900
Stoploss: below 2.400
4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Spec Buy
Saham UNVR menguat 0,28% ke 1.790 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 1,750 sebagai stoplossnya, posisi UNVR saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave [v] dari wave C," ujar dia.
Spec Buy: 1.765-1.790
Target Price: 1.900, 2.000
Stoploss: below 1.750