Liputan6.com, Jakarta - Saham produsen baterai terbesar di dunia Contemporary Amperex Technology (CATL) menguat 14% saat debut perdagangan di Bursa Hong Kong pada Selasa, (20/5/2025).
Mengutip CNBC, saham CATL terakhir diperdagangkan melonjak 11% ke posisi 292 dolar Hong Kong per saham di Bursa Hong Kong. Saham CATL lebih tinggi dibandingkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 263 dolar Hong Kong per saham.
CATL meraup dana 35,7 miliar dolar Hong Kong atau USD 4,6 miliar. Jumlah dana yang diraup dari IPO itu setara Rp 75,48 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.408).
Dengan dana IPO yang dilaporkan CATL dalam pengajuan perusahaan itu menjadikan pencatatan saham global terbesar pada 2025. Sementara itu, saham CATL di Bursa Efek Shenzhen di China terpangkas 1,2%.
Perseroan menyatakan saat pengajuannya di Hong Kong, sekitar 90% dana dari IPO akan digunakan untuk membangun pabrik di Hungaria. Pabrik ini ebrtujuan memasok baterai ke klien otomotif Eropa termasuk Stellantis, BMW dan Volkswagen.
Dorongan global CATL bertepatan dengan ekspansi dari pembuat electronic vehicle (EV) atau kendaraan listrik terkemuka seperti BYD. Namun, upaya ini menemui kendala tahun ketika Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa mengenakan tarif tinggi pada kendaraan listrik buatan China dengan alasan praktik perdagangan yang tidak adil.
Perusahaan tersebut juga menjadi sasaran ketegangan perdagangan AS-China pada awal tahun ini, dengan Pentagon menempatkannya dalam daftar pantauan pada bulan Januari atas dugaan hubungan dengan militer Tiongkok, tuduhan yang telah dibantah oleh perusahaan tersebut.
Pada Maret, CATL membukukan penurunan pendapatan tahunan 2024 sebesar 9,7%, yang disebabkan oleh persaingan ketat di pasar kendaraan listrik Tiongkok yang menekan produsen baterai terbesar di dunia tersebut. Namun, laba bersih perusahaan tersebut naik sebesar 15% dari tahun ke tahun.
Permintaan Kendaraan Listrik di China Penting bagi CATL
Permintaan kendaraan listrik di China , pasar penting bagi CATL, meningkat tahun lalu berkat kombinasi subsidi dan insentif pembelian konsumen. Penjualan kendaraan listrik di Tiongkok melonjak menjadi 11 juta pada 2024, naik sebesar 40% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari perusahaan riset Inggris Rho Motion.
“Kami sangat percaya dan berinvestasi pada CATL dalam strategi kendaraan listrik global kami. Perusahaan ini fenomenal, menurut saya merupakan perusahaan yang wajib dimiliki bersama dengan BYD bagi investor di bidang ini,” ujar Chief Investment Officer KraneShares, Brend Ahern.
Bank of America, China International Capital Corporation, Goldman Sachs, Morgan Stanley, JPMorgan Chase turut membantu penawaran saham perdana CATL di Hong Kong.
Direktur Pelaksana China Renaissance, Andy Maynard menuturkan, IPO CATL menunjukkan investor masih melihat ke China untuk menemukan pemain berkualitas meski ada ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Bursa Saham Asia Menguat, Investor Menanti Pemangkasan Suku Bunga Australia
Sebelumnya, bursa saham di kawasan Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan hari Selasa karena investor menanti keputusan suku bunga acuan Reserve Bank of Australia. Selain itu, investor bursa Asia juga tengah menilai pencatatan produsen baterai terbesar di dunia Contemporary Amperex Technology.
Mengutip CNBC, Selasa (20/5/2025), Indeks saham acuan Jepang Nikkei 225 naik 0,81%, sementara indeks Topix naik 0,7%.
Untuk indeks acuan saham Kospi Korea Selatan naik 0,63% dan Kosdaq yang berkapitalisasi lebih kecil melonjak 1,13%.
Demikian pula, indeks acuan Australia S&P/ASX 200 naik 0,75%.
Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 23.378, sedikit lebih tinggi dari penutupan terakhirnya di level 23.332,72.
Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia) dijadwalkan akan merilis keputusan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini. Inflasi Australia telah mereda, dengan inflasi utama terbaru mencapai titik terendah dalam empat tahun sebesar 2,4% pada kuartal I 2025.
Bank Sentral Australia telah menekankan dalam pernyataan kebijakan moneter sebelumnya bahwa membawa inflasi ke kisaran target 2% hingga 3% secara berkelanjutan tetap menjadi prioritas tertinggi.
Commonwealth Bank of Australia memperkirakan Reserve Bank of Australia akan memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 3,85%.
Reserve Bank of Australia mengatakan dalam pernyataan kebijakan moneter sebelumnya bahwa mengembalikan inflasi secara berkelanjutan ke targetnya antara 2% dan 3% "dalam jangka waktu yang wajar" adalah prioritas tertinggi.
Suku Bunga Bank Sentral China
Di China, bank sentral telah memangkas suku bunga pinjaman utamanya sebesar 10 basis poin pada hari Selasa dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi pada saat ketegangan perdagangan mengancam akan menggagalkan pertumbuhan.
Bank Rakyat China memangkas suku bunga acuan pinjaman 1 tahun menjadi 3% dari 3,1%, dan LPR 5 tahun menjadi 3,5% dari 3,6%.
"Meskipun penurunannya sangat kecil, ini merupakan sinyal lain bahwa pemerintah pusat masih berupaya untuk merangsang aktivitas ekonomi, meskipun dengan cara yang kurang optimal dan tidak memadai," kata Temple dalam sebuah catatan pada Senin malam.
Investor juga menilai produsen baterai terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology, yang naik lebih dari 11% dalam debut perdagangan mereka di Hong Kong pada hari Selasa.
Saham diperdagangkan pada harga 292 dolar Hong Kong per saham di bursa saham Hong Kong sebelum pasar dibuka, dibandingkan dengan harga penawaran umum perdana sebesar 263 dolar Hong Kong per saham.