Kapitalisasi Pasar Saham Susut Rp 195 Triliun dalam Satu Hari Imbas Demo

Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot signifikan dalam satu hari perdagangan pada Jumat, 29 Agustus 2025. Kapitalisasi pasar turun seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut 1% imbas demo dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data BEI, Sabtu (30/8/2025), IHSG merosot 1,53% ke posisi 7.830,49. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.913,86 dan terendah 7.765,59.Selama sepekan, IHSG turun 0,36% ke posisi 7.830.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selama sepekan dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. “Kedua, kondisi domestik yang kurang kondusif diperkirakan menyebabkan outflow dari IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, investor asing melakukan aksi jual saham sebesar Rp 1,12 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing melepas saham sebesar Rp 50,94 triliun.

Total volume perdagangan saham mencapai 50,52 miliar saham dengan nilai transaksi harian Rp 22,73 triliun. Total frekuensi perdagangan 2,49 juta kali transaksi.

Seiring koreksi IHSG itu, kapitalisasi pasar BEI turun menjadi Rp 14.182 triliun pada Jumat, 29 Agustus 2025 dari perdagangan sebelumnya Rp 14.377 triliun. Dengan demikian, dalam satu hari kapitalisasi pasar BEI susut Rp 195 triliun.

Pada 29 Agustus 2025, berikut 10 saham kapitalisasi pasar terbesar di BEI:

1.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) senilai Rp 1.207 triliun

2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 985 triliun

3.PT DCI Indonesia Tbk (DCII) senilai Rp 812 triliun

4.PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) senilai Rp 764 triliun

5.PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) senilai Rp 714 triliun

6.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 608 triliun

7.PT Bayan Resources Tbk (BYAN) senilai Rp 605 triliun

8.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) senilai Rp 569 triliun

9.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 437 triliun

10.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 310 triliun

Di ASEAN, kinerja IHSG turun paling tajam dalam satu hari. IHSG susut 1,53%. Sementara itu, indeks SET di Thailand merosot 1,08%. Indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI merosot 0,75%, indeks PSEi di Filipina melemah 0,56%. Kemudian indeks Straits Times naik 0,37% dan indeks VN di Vietnam bertambah 0,48%.

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025. Pergerakan bursa saham Asia Pasifik ini berbeda dengan wall street dengan investor mencermati data ekonomi dari Jepang.

Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,26% menjadi 42.718,47, sementara Topix turun 0,47% menjadi 3.075,18 setelah harga konsumen inti di Tokyo naik lebih lambat pada Agustus.

IHK inti Tokyo, yang tidak memasukkan makanan segar tetapi energi, naik 2,5% dari tahun sebelumnya, sesuai dengan perkiraan ekonom Reuters, dan menurun dari kenaikan 2,9% pada Juli. Namun, angka tersebut tetap di atas target Bank of Japan sebesar 2%.

Tingkat pengangguran Jepang juga turun menjadi 2,3% pada Juli, turun dari 2,5% di bulan sebelumnya.

Indeks Kospi Korea Selatan terkoreksi 0,32% menjadi 3.186,01, sementara Indeks Kosdaq melemah 0,19% menjadi 796,91 setelah mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, dilaporkan didakwa atas tuduhan korupsi dan penyuapan.

Kim adalah istri mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, yang dicopot dari jabatannya dan ditangkap awal tahun ini karena penerapan darurat militer yang singkat. Won Korea Selatan melemah 0,15% menjadi 1.387,38 terhadap dolar.

Indeks S&P/ASX 200 Australia stagnan di 8.973,1. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,45% menjadi 25.110,7, sementara CSI 300 Tiongkok daratan naik 0,74% dan ditutup pada 4.496,76.

Perdana Menteri India Narendra Modi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai ke-25 akhir pekan ini di Tianjin. Kunjungan ini akan menjadi kunjungan pertama Modi ke Tiongkok dalam tujuh tahun.

New Delhi dan Beijing kemungkinan akan mengadakan pembicaraan di Tianjin, mengingat Kementerian Luar Negeri India telah mengisyaratkan kemungkinan pertemuan bilateral di sela-sela KTT tersebut.