Schroder: Valuasi Saham Indonesia Tergolong Menarik

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Schroder Investment Management Indonesia menilai positif untuk pasar saham Indonesia ke depan seiring valuasi saham Indonesia yang menarik.

Berdasarkan catatan Schroder Investment Management Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 4,6% secara bulanan. Kenaikan IHSG itu didorong arus masuk dana asing sebesar Rp 11 triliun, terutama karena rebalancing indeks MSCI dan meningkatnya minat investor terhadap pasar negara berkembang sebagai proksi pemangkasan suku bunga.

Sementara itu, indeks LQ45 dan IDX80 mencatat kenaikan lebih kecil, dan saham-saham konglomerasi tetap menjadi pendorong utama kinerja positif IHSG.

"Pengumuman RAPBN 2026 dan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin juga turut menguatkan sentimen pasar, meskipun penyaluran program makan bergizi masih di bawah target,” demikian seperti dikutip.

Dalam catatan Schroder Investment Management Indonesia menyebutkan, penguatan pasar tertahan pada akhir bulan akibat aksi protes besar-besaran terkait isu ekonomi yang memicu aksi jual karena kepanikan oleh investor domestik, sementara investor asing relatif tetap tenang.

Positif untuk Pasar Saham Indonesia

Untuk ke depan, Schroder masih positif untuk pasar Indonesia. “Kami memiliki pandangan positif untuk jangka panjang karena valuasi saham Indonesia saat ini tergolong menarik dan berbagai program pemerintah baru umumnya bersifat pro-pertumbuhan,” demikian seperti dikutip.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), market price earning ratio (PER) tercatat 14,48 kali dan market price book value (PBV) sebesar 2,33 kali.

Selain itu, Schroder menilai, aksi protes pada akhir Agustus memperjelas kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi yang nyatanya masih lemah. Akan tetapi, investor asing tetap tenang dan investor domestik mulai melihat untuk membeli saham di tengah tekanan pasar.

“Kami terus menekankan pentingnya pemilihan saham secara selektif serta mencermati perbaikan realisasi program pemerintah, sambil memantau sinyal global terkait kemungkinan penurunan suku bunga lanjutan,” demikian seperti dikutip.

Ulasan Pasar Global pada Agustus 2025

Dari pasar global, pada Agustus 2025, S&P 500 naik 2%, dipimpin penguatan signifikan pada sektor bahan baku, kesehatan, dan jasa komunikasi. Sementara sektor utilitas dan industri tertinggal.

Inflasi inti pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) meningkat tipis menjadi 2,9% secara tahunan (year-on-year/yoy), dan The Federal Reserve mempertahankan suku bunga di level 4,25%-4,50%. Data pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda perlambatan, dengan tingkat pengangguran naik menjadi 4,2% sehingga meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September.

Intervensi politik terkait penunjukan pejabat bank sentral sempat menimbulkan kekhawatiran, namun respons pasar tetap tenang, hanya terlihat kenaikan tipis pada yield Treasury serta sedikit pelemahan pada dolar AS.

Indeks MSCI

Indeks MSCI Europe ex-UK menguat 1,2% didorong aktivitas ekonomi yang solid, dengan sektor manufaktur yang kuat dan pertumbuhan kredit yang stabil.

Namun, kinerja secara keseluruhan tertahan oleh pasar saham Prancis, di mana CAC 40 melemah 0,9% akibat meningkatnya ketidakpastian politik. Di Inggris, inflasi melebihi ekspektasi dan meskipun Bank of England memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, sikap bank sentral yang cenderung hawkish membuat investor merevisi ekspektasi pemangkasan lanjutan, bahkan di tengah melemahnya pasar tenaga kerja.

Indeks MSCI Emerging Markets meningkat 1,5% sepanjang bulan, terutama didukung oleh China, di mana saham teknologi diuntungkan oleh perpanjangan gencatan dagang dengan Amerika Serikat serta komitmen pemerintah untuk meningkatkan produksi chip.

Pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 5,2% secara tahunan, sementara Korea Selatan dan India menghadapi tantangan masing-masing akibat reformasi perpajakan dan tarif baru dari AS. Sementara itu, Bank of Japan mempertahankan suku bunga kebijakan pada level 0,5%, dengan inflasi inti tetap stabil di 3,1% year-on-year .

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |