OJK: Kinerja Pasar Modal November Tetap Kuat di Tengah Dinamika Global

1 week ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja pasar modal Indonesia pada November 2025 kembali menunjukkan penguatan signifikan. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, menyampaikan pergerakan pasar modal sejalan dengan stabilnya ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

“Kinerja pasar modal domestik pada November 2025 melanjutkan tren positif, sejalan dengan ketahanan perekonomian nasional yang tetap terjaga di tengah dinamika global,” ujar Inarno dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB November 2025, Kamis (11/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa IHSG pada akhir November ditutup di level 8.508,71 atau naik 4,22% secara bulanan dan 20,18% sepanjang tahun berjalan. Pada 26 November 2025, indeks kembali mencatatkan rekor all-time high di level 8.602,13.

Kapitalisasi pasar saham juga mengalami pertumbuhan, mencapai Rp 15.711 triliun. Lonjakan ini diikuti peningkatan likuiditas transaksi yang didorong oleh aktivitas investor individu. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada November 2025 mencetak rekor baru sebesar Rp 23,14 triliun, jauh di atas rata-rata 2024 yang tercatat Rp 12,85 triliun.

Di sisi arus dana, investor asing mencatatkan net buy Rp 12,02 triliun pada November, setelah bulan sebelumnya membukukan Rp 12,96 triliun. Kondisi ini mencerminkan kepercayaan investor global terhadap pasar modal Indonesia. Sementara itu, pasar obligasi relatif stabil meski index ICBI turun tipis 0,43% secara bulanan.

Sektor pengelolaan investasi pun turut menunjukkan kinerja kuat. Nilai asset under management (AUM) tercatat Rp 996,60 triliun atau tumbuh 3,11% month-to-month. Nilai aktiva bersih reksadana meningkat menjadi Rp 644,41 triliun, didorong net subscription solid sebesar Rp 32,61 triliun.

Dari sisi pertumbuhan investor, pasar modal menambah 476 ribu investor baru selama November. Sepanjang 2025, jumlah investor meningkat 4,80 juta sehingga totalnya mencapai 19,67 juta atau tumbuh 32,29% year-to-date.

Penghimpunan Dana Oleh Korporasi Capai Rp 238,6 Triliun

Penghimpunan dana oleh korporasi juga melampaui target tahunan. Per akhir November, nilai penawaran umum telah mencapai Rp 238,68 triliun dengan 18 emiten baru yang berhasil menggalang dana Rp 13,30 triliun. Pada sektor securities crowdfunding, terdapat 26 efek baru dengan dana terkumpul Rp 38,03 miliar.

Selain itu, aktivitas di pasar derivatif keuangan terus berkembang. Sejak 10 Januari hingga 28 November 2025, terdapat 113 pihak yang memperoleh persetujuan prinsip OJK. Volume transaksi sepanjang November tercatat 73.915 lot, sehingga total transaksi tahun berjalan mencapai 951.682 lot.

“Dengan perkembangan tersebut secara year-to-date jumlah investor di pasar modal meningkat sebesar 4,80 juta menjadi 19,67 juta atau tumbuh sebesar 32,29%,” pungkasnya.

OJK Harap Pasar Modal Indonesia jadi Motor Penggerak Pembangunan

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan terus mendorong pasar modal Indonesia semakin tangguh menghadapi berbagai gejolak dan berperan besar dalam menjadi sumber pembiayaan bagi pembangunan nasional.

“Pasar Modal Indonesia diharapkan tidak hanya tangguh menghadapi disrupsi global, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara CEO Networking 2025 “Managing Global Trade and Empowering Business Strategy" di Jakarta, Selasa, 18 November 2025, seperti dikutip dari laman OJK, Rabu (19/11/2025).

Mahendra menuturkan, ketidakpastian global yang berlangsung saat ini telah menjadi kondisi geopolitik baru yang harus disikapi secara strategis oleh seluruh pelaku sektor jasa keuangan (SJK), dunia usaha, dan Pasar Modal.

Peran Strategis

“Sektor jasa keuangan dan pasar modal memiliki peran strategis untuk menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang yang kredibel, efisien dan mendukung transformasi industri nasional. Sehingga, setiap kebijakan, keputusan dan inovasi yang lahir berorientasi pada keseimbangan antara daya saing dan keberlanjutan," ujar Mahendra.

Menurut dia, ada tiga pilar utama yang menjadi kekuatan fundamental dalam memperkuat peran sektor jasa keuangan dan pasar modal  yaitu tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG), inovasi yang berkelanjutan dan struktur permodalan yang kokoh.

Ia mengatakan, ketiga pilar ini tidak berdiri sendiri, GCG memberi arah, inovasi memberi kecepatan, dan modal memberi tenaga. GCG bukan hanya sekedar kewajiban kepatuhan, melainkan fondasi kepercayaan dan keberlanjutan. Transparansi dan akuntabilitas yang kuat akan menjadi penopang kepercayaan investor dan publik.

Inovasi Berkelanjutan

Selain itu, inovasi yang berkelanjutan juga sangat diperlukan. Inovasi dapat hadir dari proses bisnis yang lebih efisien, adopsi teknologi digital, hingga layanan yang lebih inklusif dan ramah lingkungan.

Keseimbangan di antara ketiganya menentukan seberapa jauh perusahaan dapat melangkah ke depan. Dibutuhkan pula struktur permodalan yang kokoh. Di tengah volatilitas global, kecukupan modal menjadi syarat untuk tumbuh, berekspansi, dan berinovasi dengan keyakinan.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menuturkan, terdapat perubahan perilaku investor di Pasar Saham Indonesia, misalnya perubahan preferensi saham yang ditransaksikan.

 Pasar Makin Beragam

Perubahan ini menunjukkan pasar semakin beragam dan dinamis dengan peluang yang lebih luas sebagai emiten untuk mendapatkan exposure dan minat investor baru. Likuidasi saham emiten perlu dijaga dalam rangka menjaga kepercayaan pasar dan investor.

"Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong partisipasi emiten dalam Program Liquidity Provider, sebuah inisiatif yang membantu meningkatkan aktivitas perdagangan dan mendukung valuasi yang lebih wajar. Dengan meningkatnya minat investor ke saham-saham di luar indeks utama, Program Liquidity Provider menjadi sarana penting agar saham emiten tetap aktif diperdagangan, dipercaya investor, dan memiliki nilai yang optimal di pasar," kata Iman.

Ia menambahkan, BEI juga berkomitmen membangun Pasar Modal Indonesia yang inovatif, transparan, inklusif, dan terhubung secara global untuk mewujudkan target masuk Top 10 Bursa Dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Pasar Modal diharapkan memberikan manfaat optimal bagi investor, emiten, dan perekonomian, melalui sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |