Investor Pasar Modal di Jawa Timur Sentuh 2 Juta

12 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Wilayah Jawa Timur, Cita Mellisa mengungkapkan, hingga Agustus 2025, jumlah investor di provinsi ini mencapai 2 juta Single Investor Identification (SID) atau sekitar 10,5 persen dari total investor nasional yang berjumlah 18,9 juta.

"Dan Kota Surabaya masih menjadi pusat aktivitas pasar modal di Jatim, baik dari sisi jumlah investor maupun nilai transaksi,” ujarnya di Surabaya, Rabu (22/10/2025).

Cita mengatakan, BEI Jawa Timur aktif menggalakkan berbagai program edukasi untuk memperkuat ekosistem pasar modal. BEI menekankan bahwa peningkatan pemahaman masyarakat menjadi kunci terwujudnya pasar modal yang sehat.

"Berbagai inisiatif tersebut menjadi bagian dari upaya BEI untuk menciptakan masyarakat Jawa Timur yang melek investasi dan semakin aktif di pasar modal,” ucapnya.

Cita menyebut, dari transaksi saham di Jatim secara umun Kota Surabaya menyumbang sekitar 19 persen dari total investor di Jawa Timur, diikuti Kabupaten Sidoarjo 8 persen, Kabupaten Jember 6 persen, serta Kota dan Kabupaten Malang masing-masing 5 persen.

Dari sisi nilai transaksi saham, lanjut Cita, dominasi Surabaya juga sangat kuat. Berdasarkan data BEI hingga Agustus 2025, total nilai transaksi saham di Surabaya mencapai Rp 327,29 triliun, disusul Kota Malang Rp 49,21 triliun, Kabupaten Sidoarjo Rp 36,60 triliun, Kota Kediri Rp 14,47 triliun, dan Kota Mojokerto Rp 11,51 triliun.

"Total secara keseluruhan transaksi saham di Jawa Timur mencapai Rp 539,16 triliun. Ini menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat terhadap pasar modal,” ujarnya 

Promosi 1

Sasaran Edukasi Pasar Modal di Jatim

Cita menjelaskan, meningkatnya transaksi saham tidak lepas dari mulai meleknya masyarakat di Jatim terhadap investasi saham di pasar modal.

Untuk itu, kata Cita, BEI Jatim meluncurkan sejumlah program literasi yang menyasar berbagai segmen masyarakat. Program JELITA (Jelajah Literasi Keuangan Jawa Timur), misalnya, fokus pada edukasi investasi syariah untuk komunitas keagamaan muda.

"Untuk kalangan korporat, ada program BERKAH (Belajar Investasi untuk Karyawan Perusahaan Tercatat). Saat ini, BEI telah bekerja sama dengan tiga dari 56 emiten asal Jatim, yaitu PT Bank Jatim Tbk (BJTM), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT Benteng Api Technic Tbk (BATR)," ucapnya.

Kalangan akademisi juga tidak luput dari sasaran edukasi. Program MABAR CERIA (Mahasiswa Baru Cerdas Investasi dan Literasi Keuangan) ditujukan bagi mahasiswa baru di perguruan tinggi seperti Unesa dan UIN Malang.

"Tahun depan optimis pasar modal Indonesia terus meningkat tajam, dan di Jatim masih menunjukkan trend positif terhadap pasar saham,” ujar Cita.

Dirut BEI Ingatkan Investor Tak Mudah Terprovokasi Rumor

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengingatkan, para investor agar lebih cermat dalam mengambil keputusan investasi dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pesan tersebut disampaikan dalam pembukaan Public Expose Live 2025 yang digelar pada 8–12 September 2025.

"Kami optimis melalui kegiatan Public Expose Live 2025 yang diselenggarakan secara virtual ini akan sangat membantu proses penyebaran informasi kepada cakupan investor yang lebih luas dan mendalam untuk memudahkan masyarakat dalam menentukan investasi yang lebih tepat dan tidak mudah terprovokasi oleh rumor maupun berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Iman dalam seremoni pembukaan Pubex Live 2025, Senin (8/9/2025).

Iman menyebutkan, kegiatan tahunan ini menjadi wadah transparansi bagi perusahaan tercatat untuk menyampaikan informasi terkini mengenai kinerja dan rencana bisnis ke depan, sekaligus sarana edukasi bagi investor. 

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi salah satu layanan yang diberikan kepada perusahaan tercatat agar dapat melaksanakan salah satu kewajibannya yaitu melakukan pemaparan kepada publik, namun kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai wadah yang tepat bagi seluruh investor yang ada di berbagai wilayah Indonesia untuk melakukan kesempatan yang sama, yakni mendapatkan informasi berinteraksi secara langsung dengan para perusahaan tercatat,” ujarnya.

Investor Pasar Modal

Ia menambahkan, jumlah investor pasar modal Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat berkat dukungan fasilitas digital dan edukasi online. 

Dari 2,4 juta investor enam tahun lalu, kini jumlahnya telah menembus lebih dari 18 juta. Iman menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam memperluas akses edukasi sekaligus melindungi investor dari informasi menyesatkan.

Penambahan SID

Jumlah investor pasar modal Indonesia terus tumbuh secara signifikan dan berhasil melampaui jumlah 18 juta single investor identification (SID), tepatnya sebanyak 18.012.665 SID pada akhir Agustus 2025.

Sepanjang 2025, terdapat penambahan 3.141.026 SID baru berkat program edukasi yang konsisten dijalankan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self Regulatory Organization (SRO) lainnya dan stakeholders dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dari jumlah tersebut, jumlah investor saham telah mencapai 7.558.552 SID dengan sebanyak 1.177.108 SID merupakan investor baru. Capaian ini bukan sekedar angka, tetapi juga mencerminkan tumbuhnya optimisme dan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional serta pasar modal Indonesia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |