Emiten FUTR Bersama Zhejiang dan Hypee International Garap PLTS 130 MW

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Zhejiang Energy PV Tech Co Ltd dan PT Hypee International pada Selasa, 21 Oktober 2025. MoU itu terkait pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali sebesar 130 Megawatt (MW).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/10/2025), Perseroan menyatakan nilai transaksi dalam MoU atas rencana investasi itu masih dalam tahap kajian dan diskusi lebih lanjut antara para pihak.

Perseroan dengan Zhejiang Energy PV-Tech Co Ltd dan PT Hypee International tidak terdapat hubungan afiliasi dan benturan kepentingan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal.

"Oleh karena itu, pelaksanaan transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

“Penandatanganan MoU ini tidak berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan Perseroan. Melainkan diharapkan menjadi langkah strategis yang berpotensi memperkuat pertumbuhan pendapatan Perseroan pada masa mendatang,” tulis Direktur Utama PT Futura Energi Global Tbk Tonny Agus Mulyantono dalam keterbukaan informasi BEI.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 22 Oktober 2025, harga saham FUTR ditutup naik 4,83% ke posisi Rp 760 per saham. Harga saham FUTR dibuka 50 poin ke posisi Rp 675 per saham. Harga saham FUTR berada di level tertinggi Rp 865 dan terendah Rp 625 per saham. Total frekuensi perdagangan 99.569 kali dengan volume perdagangan 7.647.994 saham. Nilai transaksi Rp 590 miliar.

Promosi 1

Ardhantara Bakal Jadi Pengendali Baru Futura Energi Global (FUTR)

Sebelumnya, PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) mengumumkan adanya proses negosiasi pengambilalihan saham yang berpotensi mengubah pengendali perseroan. Informasi ini disampaikan perusahaan melalui keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Agustus 2025.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/8/2025) manajemen FUTR menyatakan bahwa PT Digital Futurama Global (DFG), pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 3,27 miliar saham atau setara 49,325% dari modal ditempatkan dan disetor, tengah melakukan negosiasi dengan PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara) sebagai calon pembeli.

“Negosiasi tersebut bertujuan untuk merumuskan transaksi jual-beli saham Perseroan yang dimiliki DFG, dan setelah penyelesaian transaksi, ARDHANTARA akan menjadi pengendali baru Perseroan,” tulis manajemen FUTR.

Bakal Ikuti Ketentuan Pasar Modal

Pada 15 Agustus 2025, DFG dan Ardhantara telah menandatangani Term Sheet terkait rencana akuisisi tersebut. 

Namun, perusahaan menegaskan bahwa dokumen itu masih bersifat bersyarat. Penyelesaian pengambilalihan akan bergantung pada pemenuhan syarat dan ketentuan dalam Term Sheet, termasuk klausul pengakhiran apabila persyaratan tidak terpenuhi.

Ardhantara, calon pengendali baru FUTR, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang holding, konsultansi bisnis, dan perdagangan. Berdomisili di Jakarta Selatan, perusahaan ini belum memiliki saham di FUTR sebelum rencana akuisisi ini.

FUTR menegaskan pelaksanaan rencana pengambilalihan akan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk di bidang pasar modal. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |