Intip Laju Saham Minyak Indonesia Usai Amerika Serang Tiga Situs Nuklir Iran

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Harga kontrak berjangka (Futures) minyak mentah naik pada Minggu malam setelah serangan Amerika Serikat (AS) terhadap tiga lokasi nuklir utama Iran. Aksi itu meningkatkan kekhawatiran akan potensi guncangan pasokan minyak di tengah ancaman Iran dapat membalas dengan menutup jalur maritim utama, Selat Hormuz.

Sepanjang minggu lalu, harga minyak mentah lompat lebih dari 3% setelah pecahnya konflik antara israel dan Iran lebih dari seminggu lalu. Secara umum, minyak bumi masih memegang peranan besar dalam penyediaan energi dunia. Kebutuhan bahan bakar, terutama untuk transportasi, industri, dan pembangkit listrik, terus meningkat.

Di Indonesia, konsumsi energi primer naik seiring pertumbuhan populasi dan ekspansi industri, menjadikan sektor minyak dan gas tetap relevan dalam jangka panjang. Namun,belakangan sentimen negatif menyelimuti Asia, menyusul keputusan parlemen Iran yang menyetujui penutupan Selat Hormuz—jalur vital bagi sekitar 25% perdagangan minyak dunia.

"Penutupan ini berisiko mendorong harga minyak menembus USD 100 per barel. Amerika Serikat mendesak China untuk menekan Iran, mengingat posisi China sebagai pembeli utama minyak dari Iran," ulas Pengamat Pasar Modal Panin Sekuritas, Reydi Octa, Senin (23/6/2025).

Menyusul kondisi tersebut, beberapa saham terkait pertambangan minyak Indonesia terpantau menguat pada perdagangan hari ini, Senin 23 Juni 2025. Sekitar pukul 10.30 WIB, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 2,83 persen ke posisi 1.635. Dalam sepekan, PGAS turun 4,11 persen tetapi masih naik 1,55 persen ytd.

Pada saat yang sama, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)juga naik 3,15 persen ke posisi 1.470. Dalam sepekan, MEDC naik 6,12 persen dan naik 31,70 persen ytd.

Gerak Saham AKRA hingga ENRG

Selanjutnya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 4,94 persen ke posisi 1.275. Dalam sepekan, AKRA turun 0,39 persen namun naik 10,39 persen ytd.

Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) juga terpantau ikut melaju di zona hijau. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa konstruksi dan penyewaan peralatan energi. Saham RAJA naik 3,23 persen ke posisi 2.560. Dalam sepekan, RAJA turun 10,21 persen dan turun 10,49 persen ytd.

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang aktif di eksplorasi dan produksi minyak dan gas, menjadi merupakan pemain penting di sektor hulu migas. Saham ENRG naik 6,70 persen ke posisi 384.

Dalam sepekan, ENRG naik 19,25 persen dan naik 58,68 persen ytd. "Geopolitik antara Israel-Iran masih krusial. Jika konflik mereda, minyak turun dan saham konsumen terangkat. Sebaliknya, jika eskalasi meningkat, pasar energi naik dan sektor pertahanan mendapat keuntungan," ujar Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan.

Pembukaan IHSG pada 23 Juni 2025

Sebelumnya, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada pembukaan perdagangan Senin, (23/6/2025). IHSG tersungkur mengikuti bursa saham Asia yang tertekan setelah  Amerika Serikat (AS) menyerang tiga situs nuklir Iran.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka turun ke posisi 6.833,47 dari penutupan sebelumnya 6.907,13. Pada pukul 09.10 WIB, IHSG merosot 1,24% ke posisi 6.821. Indeks LQ45 terperosok 1,3% ke posisi 754. Seluruh indeks saham acuan memerah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.833,57 dan level terendah 6.751,86. Sebanyak 450 saham memerah sehingga menekan IHSG. 124 saham diam di tempat dan 77 saham naik. Total frekuensi perdagangan 223.730 kali dengan volume perdagangan 4,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.433.

Seluruh sektor saham memerah Sektor saham properti turun 1,84%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi tergelincir 0,51%, sektor saham basic melemah 0,94%, sektor saham industri merosot 1,19%, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 1,61%, sektor saham consumer siklikal susut 1,91%.

Lalu sektor saham kesehatan turun 0,60%, sektor saham keuangan melemah 1,36%, sektor saham teknologi susut 1,51%, sektor saham infrastruktur melemah 1,87% dan sektor saham transportasi turun 0,19%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |