Wacana Perluasan Wilayah Cimahi, Dedi Mulyadi Bakal Pertemukan Wali Kota dan Bupati Bandung Raya

7 hours ago 5

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengungkap dukungannya terkait wacana penataan batas Kota Cimahi melalui perluasan wilayah. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi berencana memperluas wilayah dengan mencaplok sejumlah daerah milik Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung.

Beberapa daerah yang diwacanakan masuk ke wilayah Cimahi di antaranya Kecamatan Margaasih di Kabupaten Bandung, kawasan Cimindi di Kota Bandung, sebagian Kecamatan Ngamprah, Padalarang, dan Batujajar di Kabupaten Bandung Barat.

Terkait itu, Dedi mengatakan pihaknya akan menjadwalkan pertemuan antara Pemkot Cimahi dengan Pemkot Bandung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, dan Pemkab Bandung Barat.

"Dalam waktu dekat akan digelar diskusi dan musyawarah antara Pemkot Cimahi dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat untuk melakukan pembagian wilayah," ucap Dedi dalam keterangan tertulis pada Senin, 23 Juni 2025.

Dalam pertemuan itu, daerah yang berdekatan dengan Kota Cimahi nantinya akan dibahas dalam wacana penataan tersebut.

"Misalnya, daerah ini di kabupaten ini ujung banget tapi di Kota Cimahi adalah wajah. Harus bisa dibicarakan bekerja sama dengan Kabupaten Bandung, Kota Bandung, maupun Kabupaten Bandung Barat sehingga memungkinkan wilayah Cimahi bertambah dan penduduknya bertambah," ucap Dedi.

Menurut Dedi, wacana tersebut dimungkinkan dalam rangka meningkatkan pengelolaan wilayah.

"Ini penting dilakukan agar daerah yang tidak terkelola dengan baik karena fiskal daerahnya memiliki keterbatasan bisa digarap oleh kota yang paling dekat. Toh, sama-sama Jawa Barat dalam kepentingan itu agar semua tertata terencana, dan terkelola," pungkasnya.

Tiga Isu Krusial Kota Cimahi

Di sisi lain, Dedi turut menyoroti tiga isu krusial yang harus menjadi prioritas di Kota Cimahi, yakni sistem pengelolaan sampah, sanitasi lingkungan, dan kualitas infrastruktur jalan.

"Kota Cimahi diapit oleh wilayah besar. Ada beberapa variabel yang saya pikir wali kotanya harus cerdas dan wakilnya harus kompak," tandasnya. 

Ketiga isu kurisal tersebut, kata Dedi, harus ditangani secara berkesinambungan. Terlebih Kota Cimahi perlu bertransformasi, dari kota penyangga ibu kota, menjadi kota yang mandiri dan tertata.

"Kalau ini bisa ditangani terus-menerus, Cimahi bukan hanya jadi kota transit, tapi jadi kota sehat dan kota yang tertata," ujar Dedi.

Adapun soal pengelolaan sampah, Dedi menilai pendekatan desentralisasi perlu dilakukan. Dengan demikian, sampah dapat dikelola secara mandiri di tingkat kelurahan dan kecamatan.

"Pengelolaan sampah sebaiknya dikembangkan secara mandiri di tingkat kelurahan dan kecamatan. Jadi enggak perlu semua sampah diangkut ke luar kota," kata Dedi.

Selain itu, infrastruktur jalan dinilainya perlu diperhatikan. Menurut Dedi, kualitas jalan di Kota Cimahi tentu berbeda dengan kabupaten.

"Kualitas jalan di kota ini tentu berbeda dengan kabupaten, tapi tetap harus diperhatikan. Soal sanitasi penting karena Cimahi adalah kota yang padat. Kalau sanitasi buruk, penyakit gampang menyebar," tambahnya.

Penulis: Arby Salim

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |