Demo di DPRD Lampung, TNI Tangkap Tiga Remaja SMA Bawa Molotov

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat seorang anggota TNI mengamankan salah satu pemuda yang tengah menuangkan bahan bakar minyak ke dalam botol kaca. Diduga, botol tersebut akan dijadikan molotov untuk digunakan saat aksi di depan Gedung DPRD Lampung.

“Tiga orang diamankan komandan, membawa bom molotov. Barang buktinya ini, bom molotov. Tadi dia sempat lari,” ujar perekam video tersebut.

Anggota TNI yang melakukan penangkapan diketahui adalah Koptu Eka Fitriadi dari Kodim 0410 Kota Bandar Lampung. Pemuda itu mengenakan celana hitam, berkemeja, memakai jaket abu-abu, dan mengenakan penutup wajah.

Penangkapan terjadi di kawasan Jalan Raden Intan, tepatnya di pertigaan Simpur Center atau seberang Kantor BCA, sekitar pukul 10.03 WIB.

Komandan Kodim 0410 Bandar Lampung, Letkol Arm Roni Hermawan, mengonfirmasi peristiwa tersebut. “Benar, anggota kami mengamankan tiga pemuda, satu diantaranya diduga membawa bom molotov di pertigaan Simpur Center,” kata Roni kepada wartawan, Senin (1/9/2025).

Masih Pelajar SMA

Roni mengungkapkan, salah satu pemuda yang diamankan berinisial RA, yang masih duduk di bangku SMA di Kabupaten Lampung Tengah.

“RA itu bukan warga Bandar Lampung. Dia bersekolah di salah satu SMA di Lampung Tengah dan berdomisili di Tanggamus,” jelasnya.

Pihak Kodim 0410 berharap aksi unjuk rasa berjalan damai tanpa tindakan anarkistis.

“Kami berharap massa menyampaikan aspirasinya secara tertib agar Bandar Lampung tetap aman dan kondusif,” tutup dia.

Untuk diketahui, ribuan massa dari berbagai elemen mulai memadati halaman Kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9/2025) sejak pukul 10.40 WIB. Mereka tergabung dalam Aliansi Lampung Melawan, terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi, driver ojek online, buruh, hingga masyarakat umum. 

Kedatangan massa ini untuk menyuarakan keresahan atas sikap para anggota DPR RI yang dinilai menyakiti hati rakyat. Aksi tersebut diklaim sebagai aksi damai agar aspirasi mereka benar-benar tersampaikan.

“Jangan terprovokasi, satu aksi, jangan mau disusupi,” seru salah satu orator dari atas mobil komando.

Pantauan Liputan6.com, aparat kepolisian sudah bersiaga di depan gerbang DPRD. Di barisan terdepan, Polisi Wanita (Polwan) dari Polresta Bandar Lampung ditempatkan untuk menyambut para demonstran.  

Perwakilan mahasiswa Universitas Lampung, Khairul Ambri, menyebut fokus utama aksi ini adalah reformasi sistemik pada institusi penegak hukum dan lembaga legislatif.

“Baik pada kasus Affan Kurniawan maupun terkait tunjangan untuk DPR RI,” kata Khairul.

 Selain itu, massa juga menuntut:

• Partai politik segera merestrukturisasi kader yang dinilai bermasalah.

• Pemerintah dan DPR RI mengesahkan RUU Perampasan Aset.

• Presiden Prabowo Subianto memecat menteri-menteri yang dianggap problematik.

“Kami mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat Lampung untuk bersama-sama menyuarakan aspirasi langsung di Gedung DPRD Provinsi,” tutup Khairul.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |