Bali, NTB, NTT Sepakati Kerja sama Regional, Perkuat Kawasan Selatan Indonesia

12 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Tiga provinsi di Indonesia bagian timur, NTB, Bali dan NTT sepakati kerja sama regional dalam rangka memperkuat kawasan Selatan Indonesia. Kesepakatan itu tercipta usai gubernur dari ketiga provinsi itu menggelar kick-off meeting Kerja Sama Regional Bali, NTB, dan NTT (KRBNN).

"Kerja sama ini bertujuan memperkuat potensi masing-masing daerah dan saling berkolaborasi," kata Gubernur Provinsi NTB Lalu Muhamad Iqbal di Rumah Jabatan Gubernur Bali dalam keterangan diterima.

Iqbal menjelaskan, penyusunan kerja sama lintas provinsi untuk memperkuat pembangunan dan integrasi kawasan selatan Indonesia adalah langkah awal. Dia meyakini, kerja sama tersebut berpotensi baik, sebab salah satu bagian pentingnya adalah terjadinya sharing of best practices.

“Karena masing-masing provinsi itu punya kebijakan-kebijakan yang baik, yang bisa saling kita tiru,” beber Iqbal.

Iqbal menambahkan, kerja sama tiga provinsi akan diarahkan pada bentuk integrasi di beberapa sektor strategis, seperti pariwisata dan energi. Kemudian perhubungan, baik udara, darat, maupun laut, serta 10 aspek kerja sama lainnya.

“Ada aspek dimana kita sudah siap melakukan integrasi yaitu di pariwisata, kemudian energi, kemudian di perhubungan,” tambah dia.

MoU

Senada, Gubernur Bali, I Wayan Koster, menjelaskan, hasil kick-off meeting akan menjadi dasar penyusunan dokumen Memorandum of Understanding (MoU) dari tiga provinsi.

“Itu akan dirumuskan menjadi MoU yang akan dilaksanakan di NTB 25 November nanti," kata Koster.

Koster melanjutkan, perumus dari hasil pertemuan menjadi MoU dan juga perjanjian kerja sama adalah Gubernur NTB yang akan didampingi oleh para Kepala Bappeda dari Bali, Bappeda NTB dan Bappeda NTT,serta kepala dinas yang terkait.

"Kemudian tindak lanjut lagi adalah penandatanganan kerja sama di PKS dilakukan di NTT pada tanggal 22 Desember nanti,” jelasnya.

Koster menegaskan, semangat kerja sama ini bukan sekadar mengenang hubungan historis antarprovinsi, melainkan memperkuat kolaborasi strategis untuk menjawab tantangan pembangunan masa kini dan masa depan.

“Ikatan kami tadi spiritnya masih sangat kuat, bukan kita bernostalgia, tapi kita melihat sejarah, perkembangan saat ini dan juga kebutuhan di masa yang akan datang perlu kita bersinergi, berkolaborasi, tiga provinsi, Bali, NTB, NTT," tegas Koster.

"Tadi sudah sangat produktif pertemuannya, sangat bagus. Kami akan fokus kerja sama dengan tiga provinsi ini saat ini,” imbuh dia.

Bentuk Kontribusi

Sementara itu, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menilai KRBNN sebagai bentuk kontribusi wilayah selatan Indonesia terhadap pembangunan nasional, terutama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sesuai arah RPJMN 2025–2029.

“Kami menyangga di bagian selatan Republik ini dan kerja sama ini mudah-mudahan nanti membuat kami, NTT, NTB, dan Bali ini makin kuat secara masing-masing provinsi maupun kawasan," kata Melki.

Melki optimis, kerja sama ini dapat menyumbang dan memperkuat posisi, khususnya dalam aspek pariwisata dan ekonomi kreatif untuk pemasukan negara mencapai 2,8 persen.

"Jadi terus akan kami tingkatkan ya, baik dari aspek pariwisata dan ekonomi kreatif dan aspek-aspek lain,” ujarnya.

Melki juga mengajak masyarakat serta diaspora dari ketiga provinsi untuk turut berkontribusi dalam pembangunan kawasan selatan Indonesia.

“Jadi warga-warga diaspora NTB, NTT, Bali mau kita ajak juga terlibat bareng-bareng bangun daerah tiga ini dengan baik,” dia menandasi.

Sebagai informasi, ada sepuluh bidang yang akan dikolaborasikan dalam KRBNN yaitu sosial, kebencanaan, pariwisata, ketenteraman dan ketertiban, pertanian dan ketahanan pangan, komunikasi dan informatika, perindustrian dan perdagangan, perhubungan, kelautan dan perikanan, serta penanaman modal.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |