Liputan6.com, SDB - Video live streaming di akun FB milik Bupati Sumba Barat Daya (SBD), NTT, Ratu Ngadu Bonu Wulla viral di jagat maya. Dalam video itu, bupati wanita itu sedang melakukan sidak ke kantor dinas pendidikan SBD. Ironisnya, Ratu Ngadu malah mendapat protes keras dari seorang staf dan nyaris adu Jotos.
Dalam video live berdurasi 5.30 menit itu, Bupati yang mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) sedang meminta penjelasan tentang pembayaran tunjangan guru pada salah satu staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SBD.
Saat ditanyai, staf yang diketahui bernama Keti itu menjawab Bupati Ratu dengan ketus dan berkelit-kelit. Karena dinilai tidak jujur, Bupati Ratu kemudian menaikkan nada bicaranya dengan sekali memukul meja.
Karena tidak terima dan menganggap diperlakukan kasar dan tidak adil oleh Bupati Ratu, staf bernama Keti tersebut menjelaskan bahwa pembayaran tunjangan guru berdasarkan absensi di sekolah.
Namun penjelasan itu dibantah oleh Bupati Ratu, karena sudah sering menerima keluhan banyak guru bahwa mereka sudah membawa absensi, namun tetap dipersulit oleh staf.
Karena terus berkelit dan terlibat adu mulut, Bupati Ratu langsung menelepon Inspektorat untuk datang memeriksa staf tersebut.
"Pokoknya kau tenang kau akan diperiksa karena sudah banyak guru-guru yang tidak dibayarkan tunjangannya sampai detik ini," kata Bupati Ratu.
"Iya silakan mama saya tidak bersalah untuk diperiksa mama. Guru siapa yang kita tidak bayar mama, kita ada proses mama, maksudnya mama live seperti seolah-olah kita melakukan ketidakadilan di sini," timpal staf itu.
Simak Video Pilihan Ini:
Setiap momen peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, hampirLomba seluruh daerah di Indonesia menggelar beragam perlombaan. Tak terkecuali warga di Kampung Long Bagun Ilir, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Setiap...
Kata Bupati
Saat dikonfirmasi Liputan6.com, Bupati Ratu menjelaskan bahwa kejadian itu saat dia melakukan sidak setelah mendapatkan laporan dari guru jika tunjangan mereka belum dibayarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Seperti tunjangan khusus dan tunjangan lain-lain tidak dibayarkan dari tahun lalu, ada yang dari tahun 2024 dan juga tahun ini mulai dari Januari sampai hari ini belum menerima haknya. Bahkan tunjangan guru pensiun juga tidak dibayarkan dinas makanya saya sidak," ungkapnya.
Menurut Bupati Ratu, staf yang tidak beretika terhadap pimpinan bukan baru pertama kali dia hadapi dengan berbagai alasan oleh staf, sehingga dia telah memanggil Inspektorat untuk memeriksa.
Berdinas di Kantor Pendidikan
Pasca-kejadian itu, Bupati Ratu berkantor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SBD, untuk mendengar secara langsung keluhan para guru.
Sebab menurutnya, data pendidikan di SBD angka lama belajar hanya 6,3 tahun dan rata-rata hanya tamat sekolah dasar (SD), padahal anggaran, tunjangan dan bantuan pendidikan begitu melimpah tapi tidak adanya kemajuan.
"Saya baru tiga bulan memimpin sehingga saya harus menata Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembalikan marwah dalam rangka mewujudkan SDM yang berkualitas," tegas Bupati Ratu.
Bahkan ia menilai, adanya peristiwa penikaman terhadap staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan oleh operator sekolah dikarenakan gajinya belum dibayarkan selama enam bulan.
"Di dinas pendidikan salah satu staf ditikam oleh operator dapodik karena ini masalah yang ruwet, sehingga saya harus melakukan pembenahan. Dan ini bukan baru satu kali tapi sudah berkali-kali," tutupnya.