Liputan6.com, Rote Ndao - Seorang pelajar SMA Negeri di Kabupaten Rote Ndao, NTT ditemukan tewas gantung diri. Korban ditemukan gantung diri di rumah Maria Magdalena Nullek, di RT 014/RW 007, Dusun Oedai, Desa Oelua, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao.
Kapolsek Rote Barat Laut, Ipda Andri L Pah mengatakan dari hasil olah TKP, ditemukan tali nilon warna biru dengan panjang tali kurang lebih 2 meter dan tali tersimpul pada balok kayu tempat korban ditemukan gantung diri.
Dia menuturkan korban awalnya ditemukan oleh seorang warga bernama Densi Lenggu yang saat itu hendak mengambil beras di rumah Maria Magdalena Nullek. Saat masuk ke dalam gudang penyimpanan, ia mendapati pelajar SMA itu dalam posisi tergantung.
Karena panik, Densi berteriak dan meminta bantuan warga setempat. Mereka pun masuk dan langsung memotong tali yang terlilit di leher korban, lalu mengevakuasi korban ke Puskesmas Oelaba. Namun, saat diperiksa dokter, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Ada bekas lilitan di leher dan terdapat juga luka sayatan pada kedua tangan korban," katanya.
Simak Video Pilihan Ini:
Detik-Detik Pembanting Bayi hingga Tewas Ditangkap Polisi
Tunggak Uang Sekolah
Kapolsek menuturkan, dari keterangan salah satu kerabat korban, Merlin Tungga, pada 29 April 2025 lalu, ia sempat bertemu dengan korban di tempat pemandian di dusun Noas, Desa Temas, Kecamatan Rote Barat Laut.
Saat itu Merlin Tungga melihat ada luka sayatan pada lengan dan punggung korban.
Ia pun bertanya apa penyebab luka itu. Karena terus ditanya sahabatnya, korban pun mulai curhat. Kepada Merlin, korban menyampaikan kalau ia berencana merantau untuk mencari kerja di Bali.
Korban yang masih berstatus pelajar SMA itu juga menceritakan kalau dia enggan bersekolah karena tunggakan uang sekolah yang belum diselesaikan.
"Kekecewaan juga disampaikan korban karena dijanjikan akan dibelikan sepeda motor, namun selalu dihalang-halangi oleh paman korban dengan alasan kalau kendaraan tersebut akan disalahgunakan," tutur Kapolsek.
Ia mengatakan korban memilih gantung diri karena diduga mengalami depresi akibat tekanan di lingkungan keluarga dan pendidikan.
"Karena masalah tekanan hidup dan masalah pendidikan sehingga korban memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," tandasnya.
Ia menambahkan,.pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai ajal atau musibah.
"Keluarga sudah membuat surat pernyataan penolakan autopsi," pungkasnya.
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) [email protected].