Liputan6.com, Jakarta - Lyon Investments yang dikendalikan oleh keluarga Widjaja menaikkan harga penawaran untuk Sinarmas Land sebesar 21 persen. Kenaikan penawaran itu di tengah kritik dari pemegang saham minoritas saat penawaran awal untuk mengambil alih perusahaan itu terlalu rendah.
Mengutip Forbes, Selasa (13/5/2025), penawaran terbaru yang diumumkan pada Sabtu, 10 Mei menilai Sinarmas Land yang memiliki beberapa gedung perkantoran utama di Jakarta termasuk Sinarmas MSIG Tower sekitar 1,6 miliar dolar Singapura (USD 1,2 miliar). Jumlah itu setara Rp 20,36 triliun (kurs dolar Singapura terhadap rupiah di kisaran 12.729).
Sinarmas Land menyebutkan, Lyon Investment menaikkan harga penawaran menjadi 0,375 dolar Singapura dari harga penawaran awal 0,31 dolar Singapura yang dibuat pada akhir Maret. Tanggal penutupan penawaran juga diperpanjang hingga 29 Mei.
Adapun sebelum harga penawaran yang dinaikkan, Lyon Investments telah menerima penerimaan yang sah setara dengan hampir 24% dari saham Sinarmas Land yang beredar, sehingga total kepemilikan menjadi sekitar 94%. Lyon Investments menaikkan harga penawaran setelah kritik dari Securities Investors Association (Singapura) yang mewakili pemegang saham minoritas.
“Banyak pemegang saham yang menyatakan ketidakpuasan atas tawaran tunai sukarela tanpa syarat yang baru-baru ini diberikan kepada Sinarmas Land yang secara luas dianggap sebagai harga yang terlalu rendah dan karenanya eksploitatif,” ujar Presiden SIAS, David Gerald, dalam sebuah pernyataan pada 5 Mei.
Gerald menuturkan, Sinarmas Land memiliki nilai aset bersih sebesar 0,85 dolar Singapura per saham per Desember 2024. Hal ini berarti penawaran awal Lyon Investments dengan diskosn 64%.
Sinarmas Land Bakal Delisting di Bursa Efek Singapura
Setelah transaksi selesai, Lyon Investments milik keluarga Widjaja berencana menghapus Sinarmas Land dari Bursa Efek Singapura. Sebagai salah satu perusahaan real estate terbesar di Indonesia, Sinarmas Land mengembangkan Plaza Thamrin yang terdiri dari 95.648 meter persegi ruang kantor premium di tiga gedung di Jakarta.
Di luar Indonesia, keluarga ini juga memiliki properti di Australia, China, Malaysia, Singapura dan Inggris. Keluarga Widjaja menduduki posisi ke-4 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada Desember 2024.
Nilai kekayaan bersih keluarga Widjaja sebesar USD 18, 9 miliar atau sekitar Rp 314,26 triliun. Selain real estate, grup Sinar Mas memiliki usaha di sektor pertambangan, pabrik kertas, jasa keuangan, telekomunikasi dan agribisnis.
Saham Sinarmas Land Melonjak Setelah Umumkan Delisting di Bursa Singapura
Sebelumnya, harga saham Sinarmas Land naik tajam setelah keluarga Widjaja mengajukan tawaran untuk menjadikan pengembang properti yang terdaftar di Singapura ini sebagai perusahaan privat, dalam kesepakatan yang menilai perusahaan tersebut sebesar USD 1,3 miliar (sekitar Rp 15,7 triliun).
Lyon Investments—perusahaan milik keluarga Widjaja, salah satu keluarga terkaya—berencana membeli 1,26 miliar saham Sinarmas Land yang belum mereka miliki dengan harga 0,31 dolar singapura per saham. Total nilai pembelian ini mencapai SUSD 391 juta (sekitar Rp 4,7 triliun), sesuai dengan laporan keuangan yang diajukan pada Kamis. Saat ini, Lyon Investments sudah memiliki 2,9 miliar saham atau sekitar 70,3% kepemilikan di Sinarmas Land.
"Para pemegang saham memiliki kesempatan untuk mencairkan investasinya dengan harga premium,” ujar Lyon Investments, dikutip dari Forbes, Sabtu (29/3/2025).
Harga Penawaran
Meskipun harga penawaran 12,7% lebih tinggi dibandingkan harga perdagangan terakhir Sinarmas Land di USD 0,275 sebelum perdagangan sahamnya dihentikan pada Senin, tawaran dari Lyon Investments hanya setara dengan 0,4 kali nilai buku berdasarkan analisis Lim & Tan Securities.
"Mengingat harga penawaran yang relatif murah dan bahwa tawaran ini tidak bersifat final, kami menyarankan pemegang saham untuk tidak menjual saham mereka," tulis Lim & Tan Securities dalam laporan risetnya. Harga saham Sinarmas Land melonjak 16% menjadi SUSD 0,32 dalam perdagangan di Singapura pada Jumat, yang merupakan harga tertinggi dalam lima bulan terakhir.
Lyon Investments juga menekankan saham Sinarmas Land jarang diperdagangkan di Bursa Singapura. "Kami percaya bahwa penawaran ini memberikan kesempatan bagi pemegang saham untuk menjual saham mereka dengan harga yang mungkin sulit diperoleh di pasar, tanpa harus membayar biaya pialang atau biaya perdagangan lainnya,” kata Lyon Investments.