Tower Bersama Tebar Dividen 2024 Rp 1,08 Triliun

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa, 10 Juni 2025.

TBIG menetapkan total dividen tunai sebesar Rp1,08 triliun atau sekitar 80,01% dari laba bersih tahun buku 2024. Sebagian dari dividen tersebut, yaitu Rp560,1 miliar, sudah dibagikan sebagai dividen interim pada 27 Desember 2024.

Sementara itu, sisa dividen sebesar Rp529,3 miliar atau setara Rp23,73 per saham akan dibayarkan sebagai dividen final pada 10 Juli 2025. Dividen ini akan diterima oleh para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 20 Juni 2025, dengan batas akhir perdagangan saham yang masih berhak atas dividen (cum dividen) ditetapkan pada 18 Juni 2025.

Keputusan untuk membagikan sebagian besar laba kepada pemegang saham ini mencerminkan komitmen TBIG dalam memberikan nilai tambah bagi para investornya.

Dalam rapat tersebut, para pemegang saham juga menyetujui pengangkatan kembali jajaran Dewan Komisaris dan Direksi dengan susunan sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

  • Presiden Komisaris: Edwin Soeryadjaya
  • Komisaris: Verena Lim
  • Komisaris Independen: Ludovicus Sensi Wondabio
  • Komisaris Independen: Heri Sunaryadi

Direksi:

  • Presiden Direktur: Herman Setya Budi
  • Wakil Presiden Direktur: Hardi Wijaya Liong
  • Direktur: Helmy Yusman Santoso
  • Direktur: Budianto Purwahjo
  • Direktur: Leonardus W.W. Mihardjo

RUPST juga menyetujui rencana penerbitan surat utang atau Notes dalam mata uang asing dengan nilai maksimal USD 900 juta. Penerbitan ini dapat dilakukan dalam satu atau beberapa tahap dalam jangka waktu 12 bulan setelah disetujuinya keputusan ini. 

Surat utang tersebut akan ditawarkan kepada investor di luar Indonesia dan termasuk transaksi material berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

Kinerja Kuartal I 2025

Sebelumnya, emiten infrastruktur telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT (TBIG) mencatat kinerja positif pada kuartal pertama 2025. Capaian itu tercermin dari laba dan pendapatan yang meningkat pada kuartal I-2025.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/6/2025) Tower Bersama Infrastructure mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 413,39 miliar di kuartal pertama 2025.

Angka tersebut menandai kenaikan 18,16% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 349,84 miliar.

Kemudian dari sisi top line, Tower Bersama Infrastructure mencatat pendapatan senilai Rp 1,73 triliun di kuartal pertama. Capaian tersebut merupakan peningkatan 1,58% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,7 triliun.

Selanjutnya bebam pokok pendapatan mencapai Rp 473,32 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 464,56 miliar. Dari pencapaian tersebut, total pendapatan yang dikurangi beban pokok pendapatan menghasilkan laba bruto tercatat senilai Rp 1,25 triliun, atau meningkat dari capaian sebelumnya Rp 1,24 triliun.

Secara rinci, pendapatan Tower Bersama Infrastructure utamanya ditopang oleh bisnis menara telekomunikasi sebesar Rp 1,58 triliun, atau meningkat dari capaian sebelumnya Rp 1,56 triliun.

Adapun pendapatan serat optik yang mencapai Rp 150,73 dan pendapatan dari properti investasi mencapai Rp 875 juta.

Aset Perseroan

Per 31 Maret 2025, Tower Bersama Infrastructure memiliki total aset sebesar Rp 44,95 miliar.

Angka tersebut menurun dari Rp 47,31 miliar yang tercatat pada 31 Desember 2024.

Perusahaan juga memiliki total liabilitas sebesar Rp 34,07 miliar pada kuartal I-2025, turun dari posisi akhir 2024 yang mencapai Rp 36,75 miliar.

Sementara itu, total ekuitas perusahaan mencapai Rp 10,88 miliar hingga kuartal pertama tahun 2025, meningkat dari posisi Rp 10,56 miliar di posisi akhir tahun 2024.

Adapun saldo kas dan setara kas Tower Bersama Infrastructure pada akhir periode 31 Maret 2025 tercatat senilai Rp 549,88 miliar, turun dari yang tercatat tahun sebelumnya sebesar Rp 695,83 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |