Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Senin, (1/9/2025). IHSG akan menguji posisi 7.691-7.753.
IHSG merosot 1,53% ke posisi 7.830 dan disertai dengan besarnya tekanan jual pada perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025. Namin, koreksi IHSG masih mampu ditahan oleh moving average (MA)20 harin.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam, posisi IHSG hari ini diperkirakan masih berada pada bagian dari wave [v] dari wave 1 dari wave (3) sehingga meskipun terkoreksi hanya akan menguji area 7.691-7.753 dahulu.
“Dan kemudian akan menguat ke 8.017-8.102,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.731,7.680 dan level resistance 7.858,8.008 pada perdagangan Senin pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas juha menyebutkan, IHSG berpotensi melemah dengan level support dan resistance masing-masing 7.600-8.000 pada perdagangan saham Senin pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Arci Indonesia Tbk (ARCI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Arci Indonesia Tbk (ARCI), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Arci Indonesia Tbk (ARCI) - Buy on Weakness
Saham ARCI terkoreksi 1,97% ke 745 dan disertai dengan munculnya tekanan jual, tetapi koreksinya masih mampu ditahan oleh MA20. "Kami perkirakan, posisi ARCI saat ini berada pada bagian dari wave [v] dari wave 5," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 680-740
Target Price: 820, 880
Stoploss: below 625
2.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness
Saham ISAT ditutup flat ke 2.020 dan disertai dengan tingginya volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 1.985 sebagai stoplossnya, posisi ISAT saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c] dari wave B," kata Herditya.
Buy on Weakness: 2.000-2.020
Target Price: 2.080, 2.130
Stoploss: below 1.985
Rekomendasi Saham Lainnya
3.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA terkoreksi 1,59% ke 2.470 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Saat ini, posisi MDKA diperkirakan berada pada bagian dari wave iii dari wave (iii)," ujar dia.
Buy on Weakness: 2.360-2.440
Target Price: 2.570, 2.670
Stoploss: below 2.230
4.PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) - Buy on Weakness
Saham TOBA terkoreksi 4,07% ke 1.295 dan disertai dengan tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi TOBA saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave [v]," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.135-1.240
Target Price: 1.430, 1.555
Stoploss: below 1.070
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Kondisi Dalam Negeri
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, menyoroti situasi domestik dalam negeri. Saat ini situasi dan kondisi dalam negeri juga tampaknya tidak kondusif, yang berpotensi memberikan tekanan terhadap IHSG dan pasar obligasi secara jangka pendek Yang di mana keduanya,cenderung berpotensi untuk mengalami koreksi,dan imbal hasil obligasi berpotensi mengalami kenaikkan sebagai akibat dari kenaikan risiko yangterjadi.
Apa yang bisa diperhatikan?
Cermati situasi dan kondisi yang ada saat ini, karena IHSG berpotensi untuk mengalami koreksi. Namun di satu sisi , akan menjadi saat yang tepat untuk mulai melakukan akumulasi Ketika Harga berhasil menyentuh di level yang cukup rendah.
"Apalagi seperti yang kita ketahui,beberapa saham juga sudah mengalami kenaikan yang cukup tinggi kemarin, sehingga membutuhkan koreksi untuk bisa masuk,"
Potensi Rebound
Presiden Prabowo Subianto juga menggelar pertemuan dengan pimpinan partai politik,DPR,MPR,dan DPD di Istana Kepresidenan, 31 Agustus 2025 sebagai respons atas aksi unjuk rasa beberapa hari terakhir.
Dalam pertemuan tersebut disepakati pencabutan sejumlah kebijakan DPR,termasuk penghapusan Sebagian tunjangan anggota DPR serta moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.Hal ini tentu dapat menenangkan situasi dankondisi,serta membuat suasana menjadi lebihkondusif.
Apakah ada potensi rebound?
Potensi itu ada dan terbuka.Namun, tetap cermati,setiap gejolak yang ada karena dapat memicu volatilitas di pasar.Adanya potensi shifting allocation dari saham menjadi obligasi juga merupakan opsi yang terbuka,bagi pelaku pasar dan investor yang ingin mencari tempat yang lebih aman untuk menghindari koreksi.
"Situasi dan kondisi hari ini,akan menjadi penentu arah pasar,"