Liputan6.com, Bandung - Polrestabes Bandung menetapkan dua orang oknum Bobotoh sebagai tersangka atas kasus perusakan fasilitas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pasca pertandingan Persib Bandung melawan Persis Solo pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, kedua tersangka, MDB dan MRW, terbukti melakukan vandalisme di area Stadion GBLA.
“Setelah laporan kami terima, kami langsung melaksanakan penyelidikan dan bisa mengamankan dua orang yang jelas terekam di video tersebut yaitu satu nama atas nama MDB ini yang melakukan pemotongan (jaring) tali gawang,” kata dikutip dalam keterangan pers, Selasa (27/5/25).
MDB terbukti melakukan pemotongan jala gawang, sementara MRW mencongkel rumput lapangan. Perbuatan kedua tersangka dikategorikan sebagai tindak pidana pengrusakan fasilitas umum, dijerat Pasal 406 dan 170 tentang Pengrusakan Fasilitas Umum.
Penyelidikan kasus tersebut, katanya, masih berlanjut untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku lainnya. Polisi juga akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung terkait langkah selanjutnya dalam penanganan kasus ini.
“Pihak kepolisian berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh suporter untuk menjaga ketertiban dan sportivitas dalam mendukung tim kesayangannya.
Langkah tegas yang diambil oleh pihak kepolisian diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan menjaga citra positif sepak bola Indonesia,” katanya.
Disorot Dedi Mulyadi
Sebelumnya, Beredar video tindakan oknum Bobotoh yang merusak rumput Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung. Diduga, terjadi usai pertandingan penutup musim antara Persib Bandung melawan Persis Solo, Sabtu, 24 mei 2025.
Dalam unggahan akun Instagram Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mereka tampak tengah menguliti rumput lapangan, dengan cara menggurat-gurat tanah diduga memakai benda tajam, kemudian mengangkat sebitan rumput itu.
Beberapa orang dalam video berteriak-teriak dalam Bahasa Sunda, mengaku akan menanam kembali “rumput juara’ tersebut.
“Pelakeun, juara,” kata seseorang dalam video.
Kejadian tersebut disorot Dedi Mulyadi. Orang yang dilandih dengan sebutan Bapak Aing itu mendorong agar segera diselidiki oleh aparat, bahwa jika terbukti melanggar akan dipidanakan atau dibarak-milterkan.
“Tunggu aparat akan segera datang menjemput untuk dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” kata Dedi Mulyadi, Senin, 26 Mei 2025.
“Apabila itu terbukti pidana, anda diproses. Apabila di bawah umur maka barak militer adalah tempat untuk Anda semua dilakukan pembinaan sampai Anda menyadari bahwa tindakan Anda memang salah,” imbuh dia.
Tak Ada Toleransi pada Perusakan
Dedi menegaskan, merayakan kemenangan adalah hal lumrah, tapi tidak ada toleransi jika perayaan lantas berujung perusakan atau tindakan yang mengarah pada kriminal.
“Merayakan kemenangan adalah ekspresi yang kita nantikan tetapi saya tidak ada toleransi terhadap tindakan-tindakan yang mengarah pada kriminal, melakukan perusakan-perusakan terhadap fasilitas stadion yang kita banggakan,” kata Dedi.
Diketahui, Persib Bandung berhasil menjadi juara back to back BRI Liga 1 musim 2024/2025. Perayaan pun gegap gempita pada akhir pekan lalu, 24-25 Mei 2025.
Saat laga terakhir kemarin, ribuan Bobotoh tak kuasa menahan euforia juara, mereka turun ke lapangan Stadion Gelora Bandung Lautan Api setelah peluit panjang itu ditiup wasit.