Segar Kumala Indonesia Tebar Dividen 2024 Rp 21 Miliar

2 days ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 21 miliar atau Rp 21 per saham. Pembagian dividen dilakukan sebagai komitmen perseroan dalam memberikan nilai tambah bagi investor.

"Meskipun terdapat penurunan laba bersih, perseroan tetap berkomitmen untuk membagikan dividen setiap tahunnya dan atas tahun buku 2024, persewar akan membagikan dividen sebesar Rp 21 miliar," ungkap Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk, Renny Lauren dalam paparan publik perseroan, Jumat (2/5/2025).

Adapun laba bersih yang berhasil dibukukan oleh PT Segar Kumala Indonesia pada 2024 sebesar Rp 35,2 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian perseroan di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 38,7 miliar. Renny menjelaskan, penurunan laba ini disebabkan dengan adanya peningkatan biaya operasional perusahaan.

Serta, harga pokok produk buah segar yang mengalami peningkatan di tengah kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat yang mengalami penurunan sepanjang 2024.

"Di tengah iklim ekonomi yang kurang stabil serta penurunan daya beli dikalangan masyarakat pada tahun 2024, perolehan margin kami mengalami penurunan, namun perolehan margin tersebut masih dalam kondisi terjaga," ujar Renny.

Meskipun laba bersih perseroan mengalami penurunan, perseroan berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan dengan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun untuk tahun buku 2024. Peningkatan ini tumbuh sebesar 24% secara tahunan (year on year) di mana pada tahun 2023, BUAH membukukan pendapatan sebesar Rp 1,7 Triliun.

Agenda RUPS Lainnya

Raihan tersebut melebihi target pendapatan Rp 2 Triliun yang telah ditentukan perseroan sebelumnya untuk tahun buku 2024.

"Peningkatan revenue yang berhasil kami torehkan ini tak lepas dari kinerja tim yang solid serta kerja keras tim kami sepanjang tahun, selain itu strategi yang kami siapkan sepanjang tahun 2024 berhasil diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga kami bisa menutup tahun dengan manis dengan berhasil melampaui target yang telah ditetapkan," ujar Renny.

Selain pembahasan mengenai penggunaan laba bersih perseroan untuk pembagian dividen, RUPS juga mengesahkan susunan jajaran Komisaris & Direksi baru untuk 3 tahun k edepan. Adapun RUPST tahun ini mengesahkan Bagus Abimanyu Lulu sebagai Komisaris Independen perseroan yang baru menggantikan Iwanho selaku Komisaris Independen perseroan sebelumnya.

Selain itu, jajaran direksi perseroan juga mengalami perubahan dengan menerima pengunduran diri yang diajukan oleh Toni Soegiarto selaku Direktur PT Segar Kumala Indonesia Tbk untuk periode 2022 – 2024.

Dengan susunan jajaran Komisaris & Direksi yang baru, BUAH berkomitmen untuk terus melangkah dengan solid sepanjang tahun 2025. BUAH juga optimis untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu Distributor buah & sayur impor terbesar di Indonesia.

Dividen 2022

Sebelumnya, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), emiten importir buah-buahan akan membagikan dividen sebesar Rp 14 miliar atau senilai Rp 14 per lembar saham. Besaran dividen yang dibagikan itu setara 53 persen dari laba bersih tahun 2022.

Rencana ini telah disetujui pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar hari ini, Senin 5 Mei 2023.

Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk Renny Lauren mengatakan, di tengah dinamika dan gejolak perekonomian global dan nasional, perseroan terbukti masih mampu mencatatkan kinerja yang baik pada tahun buku 2022, terutama dari sisi penjualan.

Sedangkan pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 26,62 miliar. Sayangnya laba ini turun 29,47 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 37,74 miliar.

"Secara kinerja, pada tahun lalu perseroan berhasilkan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 35,71 persen menjadi Rp 1,38 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1,02 triliun," ujar dia dikutip dari keterangan resmi, Senin (5/6/2023).

Menurut Renny, Perseroan mencatat kenaikan harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold/COGS) akibat isu resesi, di mana hal ini menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan laba. Renny menambahkan, perseroan telah berusaha mengimbangi antara daya beli masyarakat dan kenaikan COGS.

Di sisi lain, Perseroan juga masih memberikan support untuk cabang-cabang yang baru dibuka pada 2022 agar dapat lebih maksimal dalam meningkatkan pendapatannya.

Strategi Perseroan

 Sejumlah strategi dan ekspansi juga telah dilakukan Perseroan guna menjaga fundamental BUAH agar tetap sustain dalam meningkatkan kinerjanya pada tahun–tahun mendatang.

"Sejumlah agenda penting kami di tahun lalu sudah terealisasi, di antaranya adalah resmi menjadi perusahaan terbuka melalui pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 09 Agustus 2022, dan pembukaan cabang baru di 3 kota besar, yaitu Aceh, Kendari, dan Palu," imbuh Renny.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |