PT KAI Ingatkan Masyarakat Waspadai Penipuan Lowongan Kerja

Liputan6.com, Lampung - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang kembali mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap maraknya modus penipuan rekrutmen palsu yang mengatasnamakan KAI. Modus penipuan tersebut kerap menjanjikan pekerjaan di lingkungan PT KAI dengan meminta imbalan uang atau biaya tertentu kepada korbannya.

Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, menegaskan bahwa seluruh proses rekrutmen karyawan KAI hanya dilakukan secara resmi melalui situs e-recruitment.kai.id dan akun media sosial resmi perusahaan seperti @keretaapikita dan @kai121.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi lowongan kerja yang tidak berasal dari kanal resmi KAI. Seluruh proses rekrutmen hanya menggunakan platform resmi yang telah ditentukan," kata Zaki kepada wartawan, Rabu (14/5/2025).

Lebih lanjut, Zaki menekankan bahwa KAI tidak pernah menggunakan sistem surat menyurat, baik pengiriman berkas melalui orang ketiga maupun melalui email pribadi dalam proses rekrutmen. Selain itu, proses seleksi di KAI sepenuhnya gratis, tanpa biaya apapun, termasuk tidak adanya skema refund atau penggantian biaya transportasi dan akomodasi.

Zaki menambahkan, apabila masyarakat menemukan informasi lowongan kerja yang tidak berasal dari situs atau media sosial resmi KAI, sebaiknya segera diabaikan. "Kami mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan kritis saat menerima informasi mengenai rekrutmen, apalagi jika menjanjikan sesuatu yang tidak sesuai prosedur resmi," tegasnya.

Bagi masyarakat yang masih merasa ragu terhadap keaslian informasi lowongan kerja di PT KAI, pihaknya menyediakan layanan konfirmasi melalui Contact Center 121, WhatsApp di 08111-2111-121, email [email protected], serta media sosial KAI121. Menurut Zaki, langkah ini merupakan bagian dari komitmen PT KAI dalam menjaga integritas dan transparansi dalam seluruh proses penerimaan karyawan. "KAI terus berkomitmen menjaga kepercayaan publik dengan memastikan seluruh proses rekrutmen dilakukan secara terbuka, objektif, serta bebas dari praktik percaloan," pungkasnya.