Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi tetapi ada potensi penguatan terbatas pada perdagangan Selasa, (10/6/2025). IHSG berpotensi melemah ke posisi 6.713-7.009.
IHSG naik 0,63% ke posisi 7.113 pada perdagangan Kamis, 5 Juni 2025. Penguatan IHSG dinilai masih didominasi oleh volume pembelian tetapi tertahan oleh moving average (MA) 200 harian.
"Saat ini, posisi IHSG diperkirakan berada pada awal wave (b) dari wave B pada label hitam. Hal tersebut berarti, IHSG rawan melanjutkan koreksi ke rentang area 6.713-7.009,” kata Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dalam catatannya.
Ia mengimbau untuk mencermati ada peluang penguatan IHSG hari ini untuk menguji 7.144-7.152. Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.009,6.945 dan level resistance 7.263,7.324 pada Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.000-7.160.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Rekomendasi Teknikal
1.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Buy on Weakness
Saham ARTO menguat 0,60% ke 1.665 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi posisinya masih cenderung downtrend dan berada di bawah MA60. "Kami memperkirakan, posisi ARTO sedang berada pada bagian akhir dari wave [a] dari wave B," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.595-1.660
Target Price: 1.790, 1.850
Stoploss: below 1.575
2.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Buy on Weakness
Saham BBTN terkoreksi 3,78% ke 1.145 disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi saham BBTN saat ini berada pada bagian akhir dari wave [a] dari wave 2, sehingga koreksi saham BBTN diperkirakan relatif terbatas.
Buy on Weakness: 1.125-1.145
Target Price: 1.200, 1.245
Stoploss: below 1.105
3.PT Energi Mega Persada Energi Tbk (ENRG) - Spec Buy
Saham ENRG terkoreksi 4,24% ke 226 disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi ENRG saat ini berada pada bagian dari wave 5 dari wave (1), sehingga diperkirakan ENRG masih berpeluang berbalik menguat," ujar Herditya.
Spec Buy: 216-224
Target Price: 240, 260
Stoploss: below 210
4.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Buy on Weakness
Saham MEDC menguat 0,40% ke 1.250 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi MEDC sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c], sehingga MEDC diperkirakan melanjutkan penguatannya," kata Herditya.
Buy on Weakness: 1.210-1.240
Target Price: 1.290, 1.330
Stoploss: below 1.165
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sentimen IHSG
Untuk pekan ini, Herditya mengatakan, ada sejumlah sentimen yang dicermati antara lain rilis data ekonomi China yakni neraca dagang dan inflasi pada awal pekan. Selain itu, rilis data inflasi yang berdasarkan konsensus menguat. “Investor juga masih akan mencermati memanasnya kembali geopolitik Israel ke Suriah dan juga Rusia dengan Ukraina,” kata dia.
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sejumlah sentimen pekan ini antara lain dari Jepang antara lain data industrial production, capacity utilization, dan tertiary industry index.
Dari Eropa, industrial production menjadi perhatian karena diprediksi menurun. Dari dalam negeri, data ekonomi cadangan devisa dan consumer confidence index. “Pekan ini ada beberapa data penting, tetapi tidak terlalu memberikan banyak gejolak, karena masih bergerak dalam rentang yang terbatas. Sentimen terbesar akan datang dari pertemuan Amerika Seriakt dan China di London yang masih berjalan hingga Selasa,” demikian seperti dikutip.