Perumpamaan Anggota Fraksi NasDem, DPRD Jabar dan Dedi Mulyadi Bak Suami-Istri Tak Harmonis

3 weeks ago 31
Update Info Live Malam Viral Terbaik

Liputan6.com, Bandung - Anggota Fraksi NasDem, DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Tia Fitriani, menyebut bahwa hubungan antara anggota dewan dan Gubernur Dedi Mulyadi saat ini seperti hubungan suami-istri yang tidak harmonis.  

Hal itu disampaikannya pasca-aksi walk out yang dilakukan anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) pada rapat paripurna di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 16 Mei 2025.

"Terus terang kalau ibarat kita suami istri kita tidak baik-baik saja, karena komunikasi tidak lancar,” kata Tia sebelum rapat paripurna dimulai. 

Tia mengklaim, kondisi ini baru pertama kalinya dia rasakan selama tiga periode menjabat anggota dewan. Kurangnya komunikasi itu, aku Tia, menyulitkan dirinya untuk menyampaikan kembali aspirasi dari masyarakat.

“Bahkan baru pertama kali selama periode ketiga saya ini baru merasakan tidak ada hubungan yang harmonis sehingga kami ini sulit menginformasikan keadaan di dapil,” katanya.

Tia meminta agar DPRD Provinsi Jabar secara resmi memanggil Gubernur Dedi Mulyadi. Tia ogah jika pertemuan itu dilakukan di tempat Dedi Mulyadi. Ia mendesak agar Gubernur Jabar datang ke Kantor DPRD Jabar, bertemu tidak hanya dengan pimpinan DPRD tapi seluruh anggota dewan.

“Jadi mohon bisa difasilitasi bertemu gubernur tapi jangan juga kami harus mendatangi rumah beliau, kita bertemu di sini saja, di lembaga DPRD, Gedung DPRD, rumah aspirasi, tempat kita disumpah untuk memperjuangkan aspirasi,” kata dia.

“Mohon pimpinan difasilitasi, jangan sampai (yang bertemu) unsur pimpinan saja. Karena kalau unsur pimpinan saja kami tidak bisa menyuarakan,” imbuhnya.

Simak Video Pilihan Ini:

8 Orang Terjebak di Dalam Lubang Tambang Emas di Banyumas

Dedi Mulyadi Diminta Klarifikasi

Sebelumnya, aksi walk out pada rapat paripurna tersebut disuarakan oleh dua anggota fraksi PDIP yakni Doni Maradona Hutabarat dan Memo Hermawan. Mereka menyampaikan interupsi ketika Wakil Ketua DPRD Jabar, Iwan Suryawan, hendak memulai rapat.  

“Interupsi pimpinan. Doni Maradona Hutabarat, Fraksi PDI Perjuangan,” sela Doni saat rapat. “9 hari yang lalu, Gubernur di acara yang saya anggap sakral, di acara Musrenbang, ada pernyataan Gubernur yang menurut saya ini perlu kita sikapi bahwa saya berpikiran beliau mendiskreditkan lembaga DPRD Provinsi Jawa Barat dan mungkin menurut saya juga mendiskreditkan masing-masing anggota DPRD Provinsi,”.

Acara Musrenbang yang dimaskud Doni yakni yang dilangsungkan di Cirebon pada 7 Mei 2025 lalu. Saat itu, Gubernur Dedi Mulyadi hadir dan menyampaikan pidato. Dalam interupsinya, Doni tidak menjelaskan secara lebih eksplisit pernyataan Dedi Mulyadi yang dinilai merendahkan tersebut.

“Saya menyimpulkan dari pernyataan itu Gubernur ini sepertinya tidak membutuhkan pendapat dari teman-teman anggota DPRD,” katanya.

Doni meminta agar Dedi Mulyadi menyampaikan klarifikasi khususnya kepada anggota dewan di Jawa Barat. Lebih dari itu, Doni menegaskan, pihak eksekutif maupun legislatif harus saling menghargai satu sama lain demi kemajuan Jawa Barat. 

“Saya secara pribadi dan secara fraksi kami meminta ada klarifikasi dari Gubernur di rapat DPRD Provinsi Jabar. Kenapa? karena negara ini dibentuk ada trias politika. dia tidak bisa berjalan sendiri,” jelas Doni. “Karena bagaimanapun antara lembaga harus ada etika, saling menghargai, kita tidak ada yang super-man yang berjalan sendiri,” imbuh dia.

Pernyataan Doni kemudian diperkuat oleh interupsi yang disampaikan oleh Memo Hermawan. Dia secara langsung menyerukan agar seluruh anggota Fraksi PDIP untuk walk out, termasuk Wakil Ketua Ono Surono. 

“Izin pimpinan. Saya melihat seharusnya legislatif dan eksekutif berbarengan lah, saling isi mengisi, saling meperkuat, tapi beberapa bulan ini ada suara-suara yang kurang enak juga, kita saling merendahkan, saya meminta perbaiki kehormatan marwah DPRD ini supaya hubungan yang harmonis,” katanya.

“Saya meminta sebagai kehormatan dan marwah DPRD ini untuk rapat paripurna hari ini, saya meminta seluruh Fraksi PDI Perjuangan untuk tidak ikut atau walk out, termasuk Bapak Ono Surono”.

Seruan Memo itu kemudian direspons oleh seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan yang hadir, mereka berdiri dan segera meninggalkan ruangan. Diketahui, rapat tersebut tampak diwakili oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |