Pasar Saham Asia-Pasifik Dibuka Beragam di Tengah Pernyataan Trump

1 day ago 13

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik diperdagangkan secara campuran saat para investor menilai pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa kesepakatan dagang dengan Tiongkok telah “selesai.”

Trump menyarankan bahwa impor dari Tiongkok akan dikenai tarif sebesar 55%. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengonfirmasi bahwa tarif atas Tiongkok akan tetap di level tersebut.

Dikutip dari CNBC, Kamis (12/6/2025), Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, turun 0,10% sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,12%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,34%, sedangkan indeks Kosdaq yang berisi saham berkapitalisasi kecil nyaris tidak berubah.

Indeks Saham Australia dan Hong Kong 

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,25%.

Futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong terakhir diperdagangkan di level 24.252, mengindikasikan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan sebelumnya di 24.366,94.

Para pelaku pasar saham akan mencermati data inflasi dari Filipina dan Thailand yang dijadwalkan dirilis hari ini.

Pasar AS Menurun Usai Data Inflasi dan Kesepakatan Dagang Awal

Futures saham AS mengalami penurunan seiring pelaku pasar mempertimbangkan kesepakatan dagang awal antara AS dan Tiongkok serta data inflasi terbaru. Futures S&P 500 turun 0,2%, begitu pula futures Nasdaq 100. Futures Dow Jones Industrial Average juga melemah 72 poin, atau 0,2%.

Pergerakan ini terjadi setelah harga konsumen di AS naik kurang dari perkiraan pada bulan Mei. Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,1% dalam sebulan, lebih rendah dari prediksi Dow Jones yang memperkirakan kenaikan 0,2%. CPI inti, yang tidak memasukkan harga makanan dan energi, juga naik di bawah ekspektasi.

Semalam di Wall Street, ketiga indeks utama AS ditutup melemah. Kenaikan pasar baru-baru ini tampaknya mengalami jeda, dengan indeks utama berakhir mendekati level penutupan sebelumnya.

Rincian Kesepakatan dan Kekhawatiran Investor

Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menyatakan bahwa kesepakatan dengan Tiongkok sudah “selesai, tinggal menunggu persetujuan akhir dari Presiden Xi dan saya.” Dalam kerangka kesepakatan tersebut, ia menyebut bahwa magnet dan “unsur tanah jarang penting” akan langsung dipasok oleh Tiongkok. Sebagai imbalannya, AS akan mengizinkan mahasiswa Tiongkok untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan universitas di AS. Trump menambahkan, “KITA MENDAPAT TOTAL TARIF 55%, TIONGKOK MENDAPAT 10%.”

Namun, pernyataan ini tidak menarik perhatian investor saham maupun obligasi. Ed Yardeni, presiden Yardeni Research, menulis dalam sebuah catatan bahwa para investor tampak gelisah karena Trump juga menyatakan kurang yakin bahwa Iran akan setuju menghentikan pengayaan uranium dalam perjanjian nuklir dengan Washington.

Para ekonom dari ANZ mencatat bahwa pasar saham mengalami penurunan karena para pelaku pasar mulai mempertimbangkan kemungkinan bahwa tarif tinggi akan bertahan dalam jangka panjang.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |