Liputan6.com, Jakarta - PT MD Entertainment Tbk (FILM) mengumumkan pelaksanaan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue. Aksi korporasi sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.
Dalam PMHMETD I ini, FILM menerbitkan sebanyak 989.778.796 saham baru yang akan menghimpun dana sebesar Rp791,82 miliar. Setiap 10 saham lama memberikan hak untuk memperoleh 1 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Jumlah saham yang diterbitkan itu sebanyak 9,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.
Harga pelaksanaan rights issue itu sebesar Rp 800 per saham. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue akan mengalami dilusi maksimal sebesar 9,09% setelah periode pelaksanaan rights issue. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Salah satu sorotan utama dari aksi korporasi ini adalah partisipasi signifikan dari SBS Co., Ltd., perusahaan media dan hiburan asal Korea Selatan.
Melalui pengalihan dari PT MD Corp Enterprises, SBS Co., Ltd. memperoleh 413,8 juta HMETD dan telah berkomitmen untuk melaksanakan seluruh hak tersebut. Total investasi yang dikucurkan SBS Co., Ltd. mencapai Rp331 miliar atau setara dengan sekitar USD 20 juta.
Direktur Utama FILM, Manoj Dhamoo Punjabi, juga telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya secara langsung maupun melalui pembelian HMETD dari PT MD Corp Enterprises.
"Masuknya SBS Co., Ltd. sebagai investor strategis tidak hanya memperkuat sisi finansial, namun juga membuka potensi kolaborasi lintas negara yang sangat bernilai bagi ekspansi global kami.” kata Manoj, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (27/6/2025).
Dana hasil PMHMETD I ini akan digunakan untuk:
1.Melunasi pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp748,2 miliar;
2.Modal kerja, termasuk produksi film, dan biaya operasional lainnya.
Pemegang Saham Perseroan
Melalui rights issue, MD Entertainment berharap dapat menekan beban bunga, memperbaiki rasio keuangan, dan membangun fondasi yang kokoh untuk inisiatif pertumbuhan di tengah dinamisnya ekosistem hiburan digital.
Setelah rights issue ini, pemegang saham FILM antara lain Manoj Dhamoo Punjabi sebesar 12,53%, Morgan Stanley and Co Intl sebesar 11,51%, PT MD Corp Enterprises sebesar 44,12%, PT Samuel Sekuritas Indonesia sebesar 7,52%.
Lalu Shania Manoj Punjabi sebesar 0,19%, Sanjeva Advani sebesar 0,03%, SBS Co Ltd sebesar 3,8%, dan masyarakat sebesar 20,31%.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 26 Juni 2025, harga saham FILM merosot 8,37% ke posisi Rp 1.860 per saham. Harga saham FILM dibuka stagnan di posisi Rp 2.030 per saham. Saham FILM berada di level tertinggi Rp 2.030 dan terendah Rp 1.840 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.007 kali dengan volume perdagangan 68.741 saham. Nilai transaksi Rp 13,4 miliar.
MD Entertainment Kantongi Restu Rights Issue hingga Rombak Pengurus
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT MD Entertainment Tbk (FILM) pada Senin, 2 Desember 2024 menyetujui rencana Perseroan untuk menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dan perubahan susunan pengurus Perseroan.
RUPSLB menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan PMHMETD melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT I) atau rights issue dalam jumlah maksimal 989.778.796 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau sebesar 10% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Penambahan Modal dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan.
"FILM berencana menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari Penambahan Modal (setelah dikurangi biaya emisi) antara lain untuk kebutuhan likuiditas umum, belanja modal, modal kerja dan untuk pengembangan usaha Perseroan, anak perusahaan dan entitas asosiasinya,” demikian seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (4/12/2024).
Rapat juga menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan dengan mengangkat komisaris dan direktur baru, yaitu Dian Adhitama sebagai Komisaris Independen, Theodore Yoon Soung Kim sebagai Direktur dan Bhavin Patel sebagai direktur.
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris dan Direksi FILM menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Shania Manoj Punjabi
Komisaris : Sanjeva Advani
Komisaris Independen : Dian Adhitama
Direksi
Direktur Utama :Manoj Dhamoo Punjabi
Direktur : Priyadarshi Anand
Direktur : Sajan Lachmandas Mulani
Direktur : Theodore Yoon Soung Kim
Direktur : Bhavin Patel
Perkembangan Bisnis Perseroan
Direktur Utama MD Entertainment Manoj Punjabi menuturkan, dengan berkembangnya bisnis MD Entertainment, Perseroan mengangkat direktur dan komisaris baru dengan beragam latar belakang pengalaman seperti di industri entertainment, media dan teknologi, transformasi bisnis dan pasar modal.
"Dengan komposisi yang semakin kuat ini diharapkan dapat membawa perspektif yang lebih luas dan inovatif dalam pengambilan keputusan strategis Perseroan,” ujar dia.
Pada Oktober 2024, Perseroan telah menyelesaikan proses akuisisi PT Net Visi Media Tbk (NET TV) yang sekarang bernama PT MDTV Media Technologies Tbk sebagaimana telah disetujui perubahan nama tersebut pada RUPSLB NETV, 7 November 2024. Dengan telah rampungnya proses akuisisi tersebut, Perseroan optimis dapat terus berkembang dan mewujudkan posisi MD Entertainment sebagai pemimpin pasar media di Indonesia.