Lingga Yoni Denpasar, Situs Sejarah Abad 12 Simbol Kesuburan

2 weeks ago 33
Situs Berita News Sore Viral Non Stop

Liputan6.com, Denpasar - Di sudut Banjar Ujung, Kesiman, Kota Denpasar, Denpasar Timur baru-baru ini ditemukan situs sejarah peninggalan abad 12. Situs tersebut berupa batu berbentuk segi 8 yang kemudian oleh masyarakat Kesiman Denpasar dinamakan lingga yoni. 

Lingga yoni yang awalnya diketahui sebagai tempat pemujaan itu pernah disebut sebagai 'pura babi'. Lantaran dulunya sering didatangi para peternak babi. Bukan, tanpa alasan para peternak babi itu mendatangi lingga yoni.

Rupanya, masyarakat lokal memang menyakini Lingga Yoni adalah simbol kesuburan. Ketika hewan ternak mereka sakit atau tidak bisa melahirkan air suci yang didapatkan dari lingga yoni mampu menyembuhkan ternak mereka.

Hingga lahir Tukad Bindu (wisata sungai bersih) pada tahun 2017 ketidaktahuan masyarakat tentang keberadaan situs tersebut mulai terbuka. Ketika Tukad Bindu banyak didatangi wisatawan dan tokoh-tokoh penting, terkuak yang sebelumnya 'pura babi' itu didatangi pihak terkait dan menginformasikan itu adalah situs dari abad 12.

Ida Bagus Made Ari Manik, salah satu tokoh yang juga Ketua Yayasan Tukad Bindu mengakui situs tersebut baru diketahui sekitar tahun 2018.

Dirinya menjelaskan, peninggalan abad ke 12 berbentuk segi 8 itu dibiarkan tak beraturan. Sejak pihak Dinas Kebudayaan dan purbakala mendatangi lokasi itu, lingga yoni ditata ulang.

Simak Video Pilihan Ini:

Perjuangan Mas Yanto Hantam Stunting dengan Bakso Gratis Penuh Gizi di Bekasi Utara

Berbentuk Segi 8

"Dinas Kebudayaan datang ke sini mereka melakukan riset dan mereka menemukan lingga yoni diperkirakan dari abad ke-12. Awal ditemukan tidak seperti itu sedikit berantakan. Sekarang sudah ditata dengan rapi," ungkap pria yang karib disapa Gusti Ari Manik itu.

Tak hanya merapikan dan menata lingga yoni, Gusti Ari Manik menyebut Dinas Kebudayaan dan purbakala sudah melakukan pengukuran lahan di sekitar lokasi situs. Ia mengatakan pihak Dinas Kebudayaan dan purbakala berencana melakukan restorasi, namun hingga saat ini belum terealisasikan.

"Setelah datang Dinas Kebudayaan dan Purbakala melakukan penataan. Ada simbol-simbol mereka pahami jadi mereka menata seperti itu sampai sekarang bentuknya," kata dia.

Tempat Pemujaan Dewa Siwa

Semenjak kedatangan dinas terkait masyarakat sekitar telah mengetahui bahwa itu adalah aitus sejarah abad 12 silam. Masyarakat tetap diperbolehkan untuk sembahyang di lingga yoni, bahkan saat tumpek landep diadakan di tempat tersebut.

Untuk diketahui, lingga yoni sebelumnya adalah tempat pemujaan. Menurut Gusti Ari Manik situs sejarah lingga yoni dari abad 12 itu diduga lokasi pemujaan Maha Resi.

"Kemungkinan dulu ada seorang maha resi yang mampir di sini melakukan pemujaan. Lingga yoni itu lokasi pemujaan kepada Dewa Siwa, jadi itu dilambangkan untuk memuja beliau dewa Siwa, sebagai manifestasi Tuhan," pungkas dia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |