Liputan6.com, Balikpapan - Sudah dua hari ini para pengendara bermotor kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), khususnya jenis Pertamax. Di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) di wilayah Kota Balikpapan stok habis.
Tak ayal, ribuan pengendara bermotor baik roda dua maupun roda empat keliling mencari BBM, bahkan ada pengendara roda dua yang harus mendorong sepeda motornya lantaran tidak mendapatkan BBM.
Tak hanya terjadi di SPBU, pedagang BBM eceran pun turut diserbu oleh warga yang membutuhkan BBM agar bisa menghidupkan kendaraannya.
Melihat kejadian ini, masyarakat pun bertanya-tanya, sebutan 'Kota Minyak' yang disandang oleh Kota Balikpapan, tapi masyarakatnya kesulitan untuk mendapatkan BBM.
Salah satu pengendara bernama Robi menyebut, sudah tiga SPBU yang dia datangi untuk mendapatkan BBM jenis pertamax. Akibat kejadian ini pekerjaannya sebagai pengantar barang harus terhenti karena tidak adanya BBM.
"Susah dapatnya pertamax, saya sudah 2 jam di sini (SPBU Gunung Bakaran) mengantre, tadi sudah keliling ke tiga SPBU pada kosong semua," ucap Robi, saat ditemui di SPBU Gunung Bakaran, pada Senin (19/5/2025).
Hal senada juga diungkap oleh pengendara lainnya, rata-rata mereka sudah berkeliling ke sejumlah SPBU di wilayah Balikpapan, tetapi stok BBM Pertamax habis.
“Sudah dua hari terjadi seperti ini, sulit mencari Pertamax habis terus di mana-mana,” beber Budi.
Masyarakat berharap, pengisian BBM khususnya Pertamax dapat kembali normal seperti biasa, stok di SPBU tetap ada dan warga tidak lagi kesulitan mencari BBM Pertamax.
“Saya berharap lancar-lancar BBM, tidak seperti saat ini harus antre berjam-jam seperti ini dan antrean panjang banget,” harapnya.
Menanggapi keluhan masyarakat, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan, Edi Mangun mengungkapkan, keterlambatan distribusi memang sempat terjadi, namun bukan karena kelangkaan stok.
“Pasokan BBM jenis Pertamax di wilayah Balikpapan masih tersedia meskipun terjadi keterlambatan distribusi dalam beberapa hari terakhir,” beber Edi pada Senin (19/5/2025).
Saat ini sambungnya, Pertamina terus berupaya memaksimalkan distribusi Pertamax dengan melakukan penyesuaian suplai, termasuk memperkuat distribusi dari terminal BBM terdekat, yaitu dari Kota Samarinda.
Edi menambahkan, belakangan ini terjadi lonjakan permintaan Pertamax di sejumlah SPBU dalam waktu dekat, yang menunjukkan tingginya konsumsi masyarakat terhadap BBM non subsidi tersebut.
“Perlu kami sampaikan rata-rata konsumsi harian Pertamax di wilayah Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser mencapai sekitar 370 kiloliter perhari,” terang Edi.
Lebih lanjut, Edi menerangkan bahwa saat ini distribusi dari fuel terminal Balikpapan dialihkan sementara ke fuel terminal Samarinda. Pengalihan ini dilakukan karena sedang berlangsung proses stock opname di fuel terminal Balikpapan.
“Pengalihan distribusi dari fuel terminal Balikpapan ke fuel terimal Samarinda sehubungan pada saat ini di fuel terminal Balikpapan sedang stock opname sebagai bagian dari prosedur operasional untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM yang didistribusikan ke konsumen yang diatur dan menjadi persyaratan pemerintah,” paparnya.
Edi Mangun juga meminta masyarakat untuk tidak panik, karena dia memastikan besok distribusi BBM akan kembali normal seperti sebelumnya. “Mulai besok distribusi BBM akan kembali normal,” pungkasnya.