Investor Asing Lepas 10 Saham Ini saat IHSG Terbang 1,65%

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) positif pada Selasa, 10 Juni 2025 usai libur panjang. IHSG melambung sentuh posisi 7.200 didorong aksi beli saham oleh investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/6/2025), IHSG meroket 1,65% ke posisi 7.230,74. IHSG berada di level tertinggi 7.230,74 dan terendah 7.133,37. Seiring kenaikan IHSG, kapitalisasi pasar BEI bertambah menjadi Rp 12.614 triliun.

Total volume perdagangan saham mencapai 28,67 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17,87 triliun. Total frekuensi perdagangan 1,50 juta kali transaksi.

Untuk kinerja sektor saham, sektor saham teknologi catat penguatan terbesar. Sektor saham teknologi naik 3,54%. Kemudian sektor saham transportasi melesat 3,53%.

Adapun saham energi mendaki 2,18%, sektor saham keuangan naik 1,31%, sektor saham infrastruktur bertambah 1,42%, sektor saham basic menguat 0,51%, sektor saham industri menanjak 0,24%. Lalu sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 0,32%, sektor saham consumer siklikal menguat 0,29%.

Usai libur panjang Idul Adha 2025, investor asing melakukan aksi beli saham jumbo. Tercatat investor asing membeli saham Rp 1,03 triliun. Namun, sepanjang 2025, investor asing masih jual saham Rp 48,85 triliun.

Di tengah kenaikan IHSG, investor asing masih melepas 10 saham ini. Berikut 10 saham yang dilepas investor asing berdasarkan data Stockbit:

10 Saham yang Dilepas Investor Asing

1.PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 99,06 miliar

2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS): Rp 56,66 miliar

3.PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO): Rp 46,61 miliar

4.PT Timah Tbk (TINS): Rp 27,91 miliar

5.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 27,64 miliar

6.PT Astra International Tbk (ASII): Rp 24,13 miliar

7.PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP): Rp 19,39 miliar

8.PT  Kalbe Farma Tbk (KLBF): Rp 17,65 miliar

9.PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA): Rp 12,71 miliar

10.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Rp 11,63 miliar

Aksi Beli

Sedangkan 10 saham yang dibeli investor asing antara lain:

1.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS): Rp 295,26 miliar

2.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM): Rp 164,63 miliar

3.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Rp 161,44 miliar

4.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp 91,29 miliar

5.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Rp 87,08 miliar

6.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 84,63 miliar

7.PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA): Rp 76,35 miliar

8.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp 41,53 miliar

9.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): Rp 39,04 miliar

10. PT Vale Indonesia Tbk (INCO): Rp 33,69 miliar

Sentimen IHSG

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan, tingkat cadangan devisa akan meningkatkan kepercayaan investor yang mana akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengatakan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 tetap tinggi sebesar USD 152,5 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI menyampaikan, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Dari mancanegara, pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung di London, Inggris telah menarik perhatian pelaku pasar. Pasar berjuang untuk mendapatkan arah yang jelas saat negosiasi perdagangan AS dan China di London memasuki hari kedua,” demikian seperti dikutip dari Antara.

Dalam pertemuan itu, delegasi AS dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, dan didampingi oleh Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Sementara itu, pihak China diwakili oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng beserta sejumlah pejabat lainnya.

Presiden AS Donald Trump memberikan perkembangan positif hari pertama perundingan tersebut, namun mengakui bahwa prosesnya jauh dari mudah.

Pelaku pasar berharap hasil pertemuan tersebut memperkuat harapan terhadap kemajuan dalam mencairkan hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia, sehingga akan memberikan pengaruh terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |