IHSG Terjun Bebas Hari Ini, OJK Buka Suara

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, memberikan tanggapan terkait pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi pada awal perdagangan, Senin, 1 September 2025.

Inarno tetap menyatakan keyakinannya pasar modal nasional memiliki prospek pemulihan ke depan. Menurutnya, sinergi antar pemangku kepentingan menjadi faktor penting untuk mendorong kemajuan pasar modal Indonesia.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pemerintah ya, dalam hal ini diwakili oleh Pak Menko. Sangat luar biasa, concern beliau, sinergi dan dukungannya terhadap pasar modal agar perdagangannya teratur, wajar, dan efisien. Kita lihat ternyata memang berdampak cukup positif," kata Inarno kepada wartawan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/9/2025).

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan para investor agar berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi dan tidak mudah termakan isu yang belum terbukti.

"Saya juga mengimbau kepada para investor agar benar-benar bijak dalam berinvestasi, tidak berdasarkan rumor, tetapi pada fakta yang faktual. Itu yang penting dalam kondisi saat ini. Tetap percaya diri bahwa kita akan maju ke depan," ujarnya.

IHSG Anjlok

Seperti diketahui, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 3% pada pembukaan perdagangan saham Senin, (1/9/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah gelombang protes yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia pada pekan lalu.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka turun 210,4 poin ke posisi 7.620,09. Pada perdagangan pukul 09.02 WIB, IHSG merosot 3,55 % ke posisi 7.552. Indeks LQ45 merosot 3,83% ke posisi 766,90. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Senin pagi, IHSG berada di level tertinggi 7.622,42 dan terendah 7.547,56. Sebanyak 616 saham melemah sehingga bebani IHSG. 20 saham menguat dan 29 saham diam di tempat.

IHSG Hari Ini 1 September 2025 Melemah

Tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (1/9/2025). IHSG merosot setelah terjadi aksi demo besar-besaran pada pekan lalu.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup turun 0,76% ke posisi 7.770,98. Indeks LQ45 susut 0,74% ke posisi 791,19. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.779,98 dan terendah 7.547,56. Sebanyak 549 saham melemah sehingga bebani IHSG. 158 saham menguat dan 99 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.520.132 kali dengan volume perdagangan 24,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.459.

Dari 11 sektor saham, hanya empat saham yang menghijau. Sektor saham kesehatan naik 2,24%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham industri bertambah 1,21%, sektor saham basic mendaki 0,67% dan sektor saham properti menanjak 0,19%.

Sementara itu, sektor saham transportasi melemah 1,69%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan susut 1,57% dan sektor saham consumer siklikal merosot 0,95%.

Lalu sektor saham energi susut 0,78%, sektor saham consumer nonsiklikal terperosok 0,41%, sektor saham teknologi terpangkas 0,88%, sektor saham infrastruktur melemah 0,71%.

Gerak Saham pada Sesi Pertama

Harga saham BBCA ditutup melemah 0,93% ke posisi Rp 8.000 pada perdagangan sesi pertama.  Saham BBCA dibuka susut 425 poin ke posisi Rp 7.650 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.025 dan terendah Rp 7.600 per asham. Total frekuensi perdagangan 104.470 kali dengan volume perdagangan 3.365.757 saham. Nilai transaksi Rp 2,6 triliun.

Harga saham BBRI melemah 1,48% ke posisi Rp 3.990 per saham. Saham BBRI dibuka turun ke posisi Rp 3.930 dari penutupan sebelumnya Rp 4.050 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.010 dan terendah Rp 3.860 per saham. Totalf rekuensi perdagangan 35.803 kali dengan volume perdagangan 1.745.270 saham. Nilai transaksi Rp 687 miliar.

Harga saham BMRI melemah 1,48% ke posisi Rp 4.660 per saham. Saham BMRI dibuka turun ke posisi Rp 4.550 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 4.730 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 4.670 dan terendah Rp 4.460 per saham. Total frekuensi perdagangan 38.386 kali dengan volume perdagangan 2.094.013 saham. Nilai transaksi Rp 956,9 miliar.

Harga saham BBNI susut 0,46% ke posisi Rp 4.360 per saham. Harga saham BBNI dibuka turun ke posisi Rp 4.170 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 4.380 per saham. Saham BBNI berada di level tertinggi Rp 4.400 dan terendah Rp 4.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.502 kali dengan volume perdagangan 482.085 saham. Nilai transaksi Rp 205,5 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |